Israel mengumumkan akan memberlakukan penguncian nasional (lockdown) selama tiga pekan, sebagai upaya membendung peningkatkan infeksi Covid-19.
Israel menjadi negara pertama di dunia yang mengumumkan penguncian (lockdown) kedua, untuk menekan penularan Covis-19.
Aksi protes ini terus berlanjut selama berminggu-minggu, kendati negara tersebut telah menetapkan penguncian (lockdown) baru yang ketat, guna menekan angka kasus Covid-19.
Banyak ahli mempertanyakan apakah China akan memenuhi target keseluruhannya tahun ini mengingat penguncian yang diberlakukan awal tahun ini untuk menahan virus.
Banyak negara di Eropa menutup bisnis berisiko tinggi dan bahkan memerintahkan penguncian nasional atau regional saat gelombang kedua menyapu benua itu.
Masih belum ada statistik yang jelas tentang dampak pandemi terhadap aktivitas fisik, tetapi penguncian, pembatasan gerakan, penutupan gym, dan tindakan lain jelas memaksa banyak orang untuk tinggal di rumah dan mengganggu aktivitas rutin dan rutinitas olahraga.
Jumlah infeksi baru di Jerman telah stabil pada tingkat yang tinggi sejak penguncian parsial diberlakukan pada 2 November untuk menahan gelombang kedua infeksi COVID-19.
Rencananya, penguncian itu akan dilakukan hingga pertengahan Februari. Semua toko yang tidak penting akan ditutup, bersama dengan sekolah dan universitas.
Graham Brady meminta Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, untuk mempertimbangkan kembali tanggal berakhirnya penguncian (lockdown) Covid-19.
Inggris memerintahkan penguncian baru untuk Inggris minggu ini setelah lonjakan kasus yang terkait dengan varian baru virus corona (COVID-19) yang diyakini berasal dari negara itu.