Markas besar Navalny di Moskow juga digerebek oleh polisi sebelum pemilihan hari Minggu sehubungan dengan dugaan pencucian uang
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menyatakan keprihatinan atas kondisi Navalny dan mengatakan dia dapat menerima perawatan di Jerman atau Prancis.
Pendukung Navalny mengklaim dia jatuh sakit setelah minum teh "beracun"; namun mereka belum memberikan bukti apapun untuk mendukung klaim tersebut.
Pendukung Navalny berulang kali mengatakan yakin Navalny diracuni, menunjukkan gejalanya serta diagnosis awal klinik Jerman.
Pemimpin oposisi Rusia Navalny jatuh sakit dalam penerbangan bulan lalu, dan dirawat di rumah sakit Siberia sebelum dievakuasi ke Berlin.
Rumah sakit, yang telah merawat Navalny sejak diterbangkan ke Jerman setelah jatuh sakit dalam penerbangan domestik Rusia bulan lalu, mengatakan kondisinya sudah membaik dan ventilasi mekanisnya dihentikan.
Navalny adalah korban serangan dengan agen saraf kimiawi dari kelompok `Novichok`, zat yang dikembangkan oleh Rusia.
Otoritas Jerman dalam pengumumannya menyebut hasil pemeriksaan menunjukkan Navalny diracun dengan agen saraf Novichok yang mematikan.
Navalny menggunggah di media sosial tentang kesembuhannya, tetapi wawancara dengan Der Spiegel adalah yang pertama dia berikan kepada organisasi berita besar sejak sadar kembali.
Tim Navalny sebelumnya mengatakan bahwa Sobol berusaha mengunjungi rumah Konstantin Kudryavtsev, salah satu agen FSB yang dituduh Navalny ikut serta dalam komplotan untuk membunuhnya.