Ketum Partai Golkar Setya Novanto mendapat informasi bahwa PDIP mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan wakilnya Djarot Saiful Hidayat.
Sekretaris Jenderal DPP Golkar Idrus Marham mengisyaratkan PDIP pada akhirnya akan menggandengkan kadernya Djarot Syaiful Hidayat (Djarot) dengan cagub dukungan partainya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ia mengaku yakin PDIP segera mengambil keputusan mewujudkan pasangan Ahok-Djarot untuk didukungnya di Pilkada nanti.
Meski dinilai berhasil memimpin Kota Surabaya, namun Partai Golkar meragukan kemampuan kader PDI Perjuangan Tri Rismaharini memimpin DKI Jakarta.
Masuknya PDIP dapat dibaca akan mempengaruhi perubahan pada struktur tim pemenangan Ahok yang saat ini ketuanya diisi oleh kader Golkar, Nusron Wahid.
Jakarta - Sejak resmi menyatakan mengusung pasangan cagub-cawagub petahana DKI Ahok-Djarot, rumor berkembang PDIP akan mengambil alih posisi ketua tim pemenangan kandidat usungannya. Sebelumnya, ketua tim pemenangan Ahok ditempati kader Golkar, Nusron Wahid.
Golkar mulai bereaksi dengan ketidaknyamanan atas sikap PDIP yang memunculkan klaim sebagai "partai pengusung utama" pasangan cagub-cawagub petahana Ahok-Djarot.
Namun yang paling membuat Golkar meradang, adanya peristiwa penggunaan jas merah oleh ketua umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Ahok.
Partai pendukung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat mulai pecah kongsi.
Agus-Sylviana unggul sementara dengan perolehan persentase pilihan responden 48 persen.
Partai Golkar meminta agar PDIP tidak memonopoli tim pemenangan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI.