Indonesia harus mampu melakukan lompatan teknologi militer dalam rentang waktu 20-50 tahun ke depan.
Teknologi alutsista terus berkembang. Senjata muktahir bermunculan, dan semakin mereduksi kehadiran pasukan dalam jumlah besar.
PT Pindad sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertugas menyiapkan kebutuhan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) tak boleh lagi bergantung pada impor.
Bamsoet mendukung langkah Presiden Joko Widodo yang melarang Kementerian Pertahanan melakukan impor Alutsista yang bisa dipenuhi oleh industri pertahanan dalam negeri.
Turki sejauh ini terus berusaha mandiri dalam memenuhi kebutuhan alutsista dalam negeri
Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan bersama TNI harus melakukan evaluasi menyeluruh, terutama terhadap sistem perawatan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
APBN 2020, TNI AL punya bagian Rp22,08 miliar dan alokasi alutsista Rp4,1 miliar.
Inisiatif, ini semestinya juga menjadi kritik dan pengingatan bagi pemerintah, agar lebih bijak dalam pembuatan anggaran.
Kuantitas dan kualitas pertahanan laut kita sangat lemah, sehingga tidak heran pengelolaan sektor maritim tidak optimal.