Jumlah warga yang berhaji dan berumroh meningkat, musholla-musholla lebih ramai, acara-acara agama semarak
Soekarno sudah menjadi adalah pahlawan nasional, sementara lainnya sedang diperjuangkan agar bisa jadi pahlawan nasional.
Wacana Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi Presiden Jokowi di Pilpres 2019 dinilai sebagai mimpi di siang bolong.
Partai politik (Parpol) yang secara resmi telah mendeklarasikan dukungan kepada Presiden Jokowi tidak menutup kemungkinan akan bercerai atau terjadi perpecahan.
Partai Golkar menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi untuk memilih pendamping calon wakil presiden (Cawapres) dalam kontestasi Pilpres 2019 mendatang.
PDI-P sendiri baru akan mengumumkan nama Cawapres pendamping Jokowi setelah selesai diseleksi.
Dalam doa penutupan pelantikan tiga pimpinan MPR yang baru, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) disebut sebagai wakil presiden (Wapres).
Partai Gerindra mengaku telah mengantongi tiga nama calon wakil presiden (Cawapres) untuk mendampingi Prabowo Subianto dalam kontestasi Pilpres 2019 mendatang.
Meski sudah mendapat dukungan dari sejumlah partai politik (Parpol), Presiden Jokowi belum menentukan calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampingi dalam kontestasi Pilpres 2019.
Selain Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Partai Gerindra juga melirik mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta sebagai calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Prabowo Subianto.