PAN mendukung pasangan Prabowo Subianto dengan Zulkifli Hasan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden (Capres dan Cawapres) pada Pilpres 2019.
Sebulan jelang pendaftaran calon presiden dan wakil presiden (capres dan cawapres), Presiden Jokowi dinilai dalam posisi sulit. Apa penyebabnya?
Meski telah memenuhi syarat dukungan untuk maju kembali sebagai calon presiden (Capres), Presiden Jokowi belum menentukan siapa cawapres yang akan mendampingi pada Pilpres 2019. Siapa kira-kira yang layak untuk mendampingi Jokowi?
Menjelang pendaftaran capres-cawapres yang akan dibuka pada 4 Agustus nanti, Presiden Jokowi disebut banyak menerima tekanan untuk menentukan siapa Cawapres yang akan mendampinginya.
PAN tidak menutup kemungkinan akan mendukung Presiden Jokowi dalam kontestasi Pilpres 2019 mendatang. Sebelum pendaftaran capres-cawapres ke KPU, semua kemungkinan masih terbuka.
Menjelang pendaftaran capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan melayangkan pujian kepada Presiden Jokowi.
Partai Demokrat dan Partai Gerindra memiliki kesamaan pandangan dalam menghadapi Pilpres 2019 mendatang. Kedua partai itu terbuka untuk menjalin koalisi. Bagaimana dengan pasangan capres dan cawapres?
Menjelang pendaftaran capres-cawapres untuk Pilpres 2019, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai partai koalisi belum ada yang aman, termasuk koalisi pendukung Presiden Jokowi.
Menjelang pendaftaran capres-cawapres untuk Pilpres 2019, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai partai koalisi belum ada yang aman, termasuk koalisi pendukung Presiden Jokowi.
Meski sudah memenuhi syarat dukungan partai politik sebagai Capres, Presiden Jokowi belum juga menentukan siapa Cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2019 mendatang.