https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Cegah Perang Dunia Ketiga, DPR MInta Pemerintah Terlibat Aktif Diplomasi

Samrut Lellolsima | Jum'at, 19/04/2024 19:42 WIB

Saya meminta pemerintah RI untuk terlibat aktif diplomasi dalam deeskalasi konflik di Timur Tengah karena menjurus pada terjadinya Perang Dunia III yang akan merugikan seluruh umat manusia. Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid meminta pemerintah aktif melakukan diplomasi dalam deeskalasi konflik di Timur Tengah.

Politikus Golkar ini juga memandang situasi sekarang mengarah pada terjadinya Perang Dunia III.

Baca juga :
BKSAP DPR Gelar Fun Run dan Diskusi di Bali

"Saya meminta pemerintah RI untuk terlibat aktif diplomasi dalam deeskalasi konflik di Timur Tengah karena menjurus pada terjadinya Perang Dunia III yang akan merugikan seluruh umat manusia," kata Meutya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (19/4).

Dia meminta Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI untuk memitigasi keselamatan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Palestina, Iran, dan wilayah Timur Tengah lainnya yang berkonflik.

Baca juga :
Legislator Minta Pemerintah Wasadai Multidimensi Dampak Perang Israel-Iran

"Saya meminta Kemlu juga untuk memitigasi keselamatan WNI di semua wilayah yang tengah berkonflik dan sekitarnya, di Palestina, Iran, dan lain-lain," katanya.

Dia juga meminta pemerintah turun tangan mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan resolusi agar semua pihak menghentikan serangan. Termasuk, serangan yang dilancarkan Israel ke Gaza.

Baca juga :
Israel Lakukan Serangan Balasan, 3 Ledakan Terjadi Dekat Pangkalan AU Iran

Terakhir, Meutya mengingatkan Dewan Keamanan (DK) PBB sangat bertanggung jawab dalam melibatkan semua pihak untuk mencegah eskalasi konflik Timur Tengah lebih lanjut.

"Sejauh ini DK PBB telah gagal mengemban mandat menghentikan perang Israel-Hamas di Gaza serta perang Rusia-Ukraina. DK PBB perlu bekerja lebih keras meredam gejolak baru yang akan timbul," kata dia.

Sebelumnya, Iran menembakkan lebih dari 300 pesawat nirawak dan rudal ke arah Israel pada Sabtu, 13 April 2024. Penyerangan ini sebagai balasan atas serangan Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus yang menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran pada 1 April 2024.

 

(Samrut Lellolsima )
KEYWORD :

Warta DPR Ketua Komisi I Meutya Hafid Israel Iran Perang