Jakarta - Direktur Eksekutif Intrans Syaiful Haq kondisi politik kekinian di Indonesia sedang mengarah pada usaha kudeta terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Menurut Syaiful, akhir-akhir ini Jokowi memperlihatkan gerakan konsolidasi politik dalam negeri dengan sejumlah kantong-kantong kekuatan sipil dan militer.
Ia memaknai langkah yang dilakukan Jokowi tersebut memberikan sinyal adanya gejala gangguan terhadap posisi kekuasaannya. "Jokowi datang kemana-mana, orasi pakai tank, ke kantor Muhammadiyah pakai tank, kemudian ke kantor Mako Brimob, Markas Kopasus. Saat di Markas Paskhas Angkatan Udara. Jokowi memang berbicara lebih santai," ujarnya.
"Tidak hanya lebih santai, tetapi pidato presiden kemaren juga di Paskhas di Bandung itu menghapus adanya indikasi pihak-pihak yang ingin menungangi situasi nasional ini untuk melakukan gangguan terhadap kepemimpinan presiden dan pemerintahan yang sah. Dia mengatakan kondisi aman, tapi juga tidak menihilkan adanya gangguan terhadap mandat konstitusi kepada pemerintahan hari ini," ujar Syaiful dalam diskusi "Membaca Tanda Sejarah, Menjaga Indonesia Bhineka," di Cikini, Jakarta, Rabu (16/11/2016).
Syaiful menyampaikan Presiden Jokowi juga tengah memberikan isyarat tentang situasi politik nasional yang makin tidak aman. Tidak biasanya, kata dia, Jokowi beberapa kali terlihat dikawal marinir.
"Menurut saya posisi ini sebenarnya presiden sedang memberikan isyarat kemana-mana yang ngawal marinir. Seharusnya, kepolisian atau Paspampres. Tapi ini baret ungu, baret jingga," ucapnya.
Syaiful mengungkapkan kehadiran marinir dalam berbagai aktifitas pengamanan terhadap presiden menunjukkan respon terhadap situasi negara tengah genting.
"Ini mengingatkan kita pada tahun 98 ketika pengamanan presiden diganti Marinir bersamaan dengan peristiwa penembakan semanggi, Trisakti dan lain sebagainya," ungkapnya.
Sinyal Jokowi Akan Adanya Kudeta Direktur Eksekutif Intras Syaiful Haq
