Bendera Partai SPD di Jerman (Foto: Reuters)
Berlin, Jurnas.com - Partai Sosial Demokrat Jerman dianggap telah melanggar etika, setelah menyerang agama orang dekat Armin Laschet, kandidat konservatif yang digadang-dagang menggantikan Kanselir Angela Merkel setelah pemilihan 27 September 2021 nanti.
Dalam sebuah video yang dipublikasikan secara online, Partai Sosial Demokrat (SPD) yang berhaluan kiri, memilih sejumlah tokoh konservatif terkemuka termasuk Nathanael Liminski, yang mengepalai kantor Laschet di pemerintahan regionalnya di Rhine-Westphalia Utara.
Liminski, seorang Katolik Roma yang taat, mendapat perhatian sebagai pengisi suara Generasi Benediktus, sebuah kelompok gereja yang ia dirikan bersama setelah Hari Pemuda Sedunia 2005, yang mendukung posisi Paus Benediktus XVI.
"Siapa pun yang memilih Armin Laschet dan CDU, telah memilih orang kepercayaan Laschet ultra-Katolik yang menganggap seks sebelum menikah adalah tabu," kata sang narator saat video itu menunjukkan boneka Rusia bergambar wajah Liminski, di dalam boneka yang lebih besar bergambar wajah Laschet.
Dengan menyoroti keyakinan agama saingannya, SPD melanggar tradisi di Jerman yang berorientasi pada konsensus, untuk menghindari serangan pribadi dalam kampanye pemilihan, terutama mengenai masalah keyakinan.
"Debat politik menjadi semakin terpecah oleh masalah budaya," kata Carsten Nickel di Teneo, konsultan risiko politik dikutip dari Reuters pada Sabtu (7/8).
"SPD sedang mencoba untuk membangunkan kampanye ini dengan memobilisasi pendukung seputar pertanyaan budaya," sambung dia.
Jerman Janji Dukung Ukraina Sepanjang Dibutuhkan
Dalam video tersebut, SPD membidik kaum konservatif terkemuka lainnya, dengan alasan bahwa mendukung mereka akan membuat yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin, dan mendorong partai condong ke kanan.
KEYWORD :Partai Sosial Demokrat Jerman Keyakinan Agama Tradisi Politik
