Senin, 29/04/2024 14:15 WIB

Kesaksian Mawarni Jelang Bom Meledak di Samarinda

Dia melihat, Jemaat Gereja Oikumene  langsung berlarian menuju altar untuk menghindari semburan api dari luar gereja

Samarinda- Tidak ada yang menyangka bom meledak di  Gereja Oikumene Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada minggu pagi tadi.  Pada sekitar pukul 16.15 WITA, dua korban seorang anak kecil, Intan Olivia Marbun (2,5 tahun) dan Triniti Hutahaya (3 tahun), menderita luka terbakar cukup parah di sekujur tubuhnya.

Pada saat kejadian, salah seorang jemaat bernawa Mawarni menceritakan, dirinya  sedang bersalaman dengan dengan pendeta dan bersiap pulang. Tiba-tiba terdengar suara ledakan seperti petasan dan tak lama api langsung menyembur masuk ke dalam gereja disusul asap hitam langsung memenuhi seluruh ruangan gereja.

"Suasana semakin panik  ketika terdengar suara jeritan dari anak-anak yang menjadi korban ledakan tersebut," tutur Mawarni.

Dia melihat, Jemaat Gereja Oikumene  langsung berlarian menuju altar untuk menghindari semburan api dari luar gereja. "Saat ledakan, kami sedang berada di depan pintu keluar dan tengah bersalaman dengan pendeta," ujarnya.

"Saat ledakan terjadi disusul semburan api, kami semua langsung panik dan berlarian ke belakang, menuju altar. Bahkan, ada beberapa jemaat yang terinjak karena situasinya memang sangat mencekam apalagi saat mendengar teriakan histeris dari anak-anak yang menjadi korban," katanya.

"Saat itu, saya tidak berpikir apa-apa dan hanya berupaya mencari anak saya. Semua orang berlarian dan saya terus berupaya mencari anak saya. Anak-anak itu terkena bom saat bermain di halaman, sambil menunggu orang tua mereka keluar dari gereja. Beruntung, anak saya berhasil selamat," kata Mawarni.

KEYWORD :

Bom Samarinda kesaksian jemaat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :