Jakarta - Anggota komisi III DPR RI fraksi PKB Abdul Kadir Karding mengatakan peristiwa peledakan bom di gereja Oikumene, Samarinda Kalimantan Timur, Minggu kemarin (13/11/2016), harus menjadi catatan bagi seluruh pihak. Menurutnya, peristiwa tersebut memperlihatkan masih eksisnya terorisme di Indonesia.
Ia menggagas agar tragedi tersebut menjadi pintu masuk bagi pembahasan RUU Terorisme secara serius. Harapannya, pemerintah dan DPR segera menemukan kesepakatan menentukan poin-poin penting dalam membahas revisi Undang-Undang nomor 15 tahun 2003 tersebut.
"RUU pemberantasan Tindak Pidana Terorisme harus dibahas secara serius," ujar Karding saat dihubungi di Jakarta, Selasa (15/11/2016).
Tangkap Dalang Bom Samarinda
Karding menyampaikan perumusan payung hukum bagi penguatan sistem pemberantasan teror menjadi bidikan utama tanpa harus mendeskreditkan nilai-nilai Hak Asasi Manusia (HAM) didalamnya.
"Tetap dengan menjunjung tinggi penghormatan terhadap prinsip-prinsip HAM (Hak Asasi Manusia). Jangan biarkan aksi teror terulang kembali," jelasnya.
Ada Kejanggalan Pada Aksi Bom Samarinda
Peledakan Bom Samarinda Anggota Komisi III fraksi PKB Abdul Kadir Karding