Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Senin 11 Mei 2020. (Foto: Kemenlu))
Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah Indonesia kembali menerima batch kedua vaksin dari jalur multilateral yaitu covax facility, berupaa vaksin jadi AstraZeneca sebesar 3.852.000 ribu dosis.
"Alhamdulillah, dengan mengucap puji syukur kepada Allah, pada malam hari ini Indonesia menerima batch kedua vaksin dari jalur multilateral yaitu covax facility berupaa vaksin jadi AstraZeneca sebesar 3.852.000 ribu ribu dosis," kata Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, Senin (26/4).
Retno menjelaskan, Indonesia telah menerima pengiriman pertama vaksin melalui jalur multilateral dari covax facility pada 3 Maret 2021, sebesar 1,1 juta dosis. Dengan kedatangan batch kedua ini, maka Indonesia telah menerima vaksin sebesar 4.965.600 dosis vaksin jadi secara gratis.
"Jika kita gabungkan vaksin dari jalur multilateral dan dari jalur bilateral, maka sejauh ini vaksin yang telah tiba di Indonesia berjumlah 67.465.600 dosis," kata Retno.
Ia juga menyampaikan bahwa dari awal pandemi muncul pemerintah Indonesia mengupayakan ketersediaan vaksin bagi kebutuhan dalam negeri. Serta terus memperjuangkan kesetaraan akses bagi semua negara.
"Untuk itulah, Indonesia aktif dalam pembahasan isu vaksin dunia. Indonesia duduk sebagai salah satu co-chairs dalam Covax AMC Engagement Group," kata Retno.
Ia juga menyatakan prihatin menyaksikan terjadinya gelombang baru di banyak negara dunia serta ditemukannya varian-varian baru di beberapa
negara. "Kita juga melihat kebutuhan dunia akan vaksin semakin meningkat, dan di sana-sini kita melihat perlambatan pengiriman vaksin di seluruh dunia," kata Retno.
Keadaan baru ini, lanjut Retno, mengharuskan Pemerintah Indonesia bekerja lebih keras agar ketersediaan vaksin yang aman bagi rakyat Indonesia dapat tercukupi.
KEYWORD :Vaksin COVID-19 Gratis Multilateral Covax Facility AstraZeneca
