Minggu, 12/05/2024 23:39 WIB

Azis Syamsuddin: Stigma Terorisme Berkaitan dengan Agama Harus Dihentikan!

Bagi Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin, sudut pandang aksi teror yang menyebutkan bahwa selain agama Islam mereka adalah orang kafir adalah penafsiran yang keliru. 

Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin

Jakarta, Jurnas.com - Kalangan dewan menyoroti maraknya aksi terorisem yang blakangan marak terjadi di Indonesia. 

Bagi Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin, sudut pandang aksi teror yang menyebutkan bahwa selain agama Islam mereka adalah orang kafir adalah penafsiran yang keliru. 

"Ini merupakan sebuah  penafsiran yang keliru, Bangsa Indonesia harus beryukur dengan keberagaman yang dimiliki, mengingat keragaman merupakan warisan leluhur dan Bhineka Tunggal Ika menjadi sebuah ciri bangsa yang mengedepankan toleransi umat beragama, adab dan perbedaan," Kata Azis Syamsuddin dalam keterangan resmi (Senin, 5/4).

Politikus Golkar itu mengatakan, pembinaan kerukunan umat beragama merupakan sebuah prioritas yang harus dikedepankan oleh pemerintah untuk mencegah terjadinya konflik yang berangkat dari isu agama dan perbedaan keyakinan dan pandangan.

Azis Syamsuddin menegaskan, stigma terorisme yang dikaitkan dengan agama harus segera dihentikan.

"Teroris bukanlah agama tertentu, masyarakat indonesia harus dapat mensyukuri, memelihara, menjaga keragaman dengan selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sosial keseharian," ujarnya.

Azis Syamsuddin berharap, pihak-pihak tertentu jangan memanfaatkan perbedaan dan keberagaman untuk memecah belah bangsa indonesia, demi kepentingan jangka pendek untuk merusak suasana yang telah aman, damai, tenang dan kondusif di negara yang kita cintai.

"Memelihara dan menjaga keberagaman merupakan tugas seluruh lapisan masyarakat,  Toleransi umat beragama yang telah terwujud sejak dulu harus kita pertahankan, demi terciptanya rasa aman dan damai serta toleransi umat beragama di indonesia," tandasnya.

KEYWORD :

Warta DPR Pimpinan DPR Golkar Azis Syamsuddin Terorisme Islam




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :