Minggu, 19/05/2024 06:15 WIB

Efektivitas vaksin AstraZeneca Menurun dalam Analisis Baru Uji Coba di AS

Data uji coba terbaru, yang belum ditinjau oleh peneliti atau regulator independen, didasarkan pada 190 infeksi dan 32.449 peserta di AS, Chili, dan Peru

Vaksin Covid-19 AstraZeneca (Foto: Reuters)

Cambridge, Jurnas.com - AstraZeneca mengatakan vaksin COVID-19 yang dikembangnkannya efektif 76 persen dalam mencegah penyakit simptomatik. Klaim itu berdasarkan analisis baru dari hasil terbaru untuk uji coba utamanya di Amerika Serikat (AS).

Pejabat kesehatan AS awal pekan ini secara terbuka menegur pembuat obat itu karena menggunakan "informasi usang" ketika mengklaim vaksinnya efektif 79 persen.

Teguran itu menandai kemunduran baru untuk vaksin yang pernah dipuji sebagai tonggak dalam perang melawan pandemi COVID-19, tetapi telah dirundung oleh pertanyaan tentang keefektifan dan kemungkinan efek sampingnya.

AstraZeneca menegaskan pada Kamis bahwa vaksin yang dikembangkannya bersama Universitas Oxford, 100 persen efektif melawan bentuk penyakit yang parah atau kritis.

Perusahaan juga mengatakan vaksin tersebut menunjukkan kemanjuran 85 persen pada orang dewasa 65 tahun ke atas.

Data uji coba terbaru, yang belum ditinjau oleh peneliti atau regulator independen, didasarkan pada 190 infeksi dan 32.449 peserta di AS, Chili, dan Peru. Data sementara sebelumnya didasarkan pada 141 infeksi hingga 17 Februari.

Tingkat kemanjuran 76 persen yang diperbarui dibandingkan dengan tingkat sekitar 95 persen untuk vaksin dari Pfizer-BioNTech dan Moderna.

Meksi demikian vaksin AstraZeneca dipandang penting dalam mengatasi penyebaran COVID-19 di seluruh dunia, bukan hanya karena pasokan vaksin yang terbatas tetapi juga karena lebih mudah dan lebih murah untuk diangkut daripada tembakan lawan.

Vaksin telah diberikan izin pemasaran bersyarat atau penggunaan darurat di lebih dari 70 negara.

Suntikan itu menghadapi pertanyaan sejak akhir tahun lalu ketika pembuat obat dan Universitas Oxford menerbitkan data dari percobaan sebelumnya dengan dua pembacaan kemanjuran yang berbeda sebagai akibat dari kesalahan dosis.

Kemudian bulan ini, lebih dari selusin negara untuk sementara menangguhkan pemberian vaksin setelah laporan mengaitkannya dengan gangguan pembekuan darah yang langka pada sejumlah kecil orang.

Regulator obat Uni Eropa mengatakan minggu lalu vaksin itu jelas aman, tetapi orang Eropa tetap skeptis tentang keamanannya. (Reuters)

KEYWORD :

Vaksin COVID-19 AstraZeneca Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :