Rabu, 15/05/2024 01:51 WIB

Thailand Batal Gunakan AstraZeneca untuk Vaksinasi

Tidak hanya Thailand, penundaan serupa juga terjadi di sejumlah negara, termasuk Denmark dan Norwegia. Sementara sekitar 5 juta orang Eropa telah menerima vaksin AstraZeneca.

Vaksin Covid-19 dari AstraZeneca/Oxford (Foto: AFP)

Bangkok, Jurnas.com - Thailand untuk sementara waktu membatalkan program vaksinasi dengan menggunakan vaksin AstraZeneca, setelah muncul laporan vaksin asal Inggris itu dapat memicu penggumpalan darah.

Tidak hanya Thailand, penundaan serupa juga terjadi di sejumlah negara, termasuk Denmark dan Norwegia. Sementara sekitar 5 juta orang Eropa telah menerima vaksin AstraZeneca.

Bulgaria menjadi negara terbaru yang menangguhkan penggunaan vaksin tersebut, dan meminta pernyataan tertulis dari European Medicines Agency (EMA).

"Meski kualitas AstraZeneca bagus, beberapa negara meminta penundaan," kata Piyasakol Sakolsatayadorn, penasihat Komite Vaksin Covid-19 Thailand pada Jumat (12/3) dikutip dari BBC.

"Kami akan menunda (juga)," sambung dia.

Pejabat Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand mengklarifikasi bahwa vaksin AstraZeneca yang diterima Bangkok berbeda dari yang didistribusikan di Eropa. Dikatakan pula bahwa masalah pembekuan darah belum terdeteksi di antara orang Asia.

117.300 dosis vaksin AstraZeneca tahap pertama tiba di Thailand pada 24 Februari 2021 lalu, bersama dengan 200.000 dosis vaksin Coronavac dari China.

Lebih dari 30.000 orang di Thailand telah menerima Coronavac sejak negara itu memulai program vaksinasi pada 28 Februari. Thailand mengatakan akan melanjutkan vaksinasi menggunakan Coronavac.

 
KEYWORD :

Thailand AstraZeneca Program Vaksinasi Vaksin Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :