Kamis, 16/05/2024 11:28 WIB

Gus AMI Ingin Permanenkan Tradisi Ngaji "Kitab Gundul" di PKB

Karya dan pemikiran KH. Hasyim Asy`ari dan para Kiai NU sangat perlu untuk diperdalam generasi muda

Kajian Kitab Kuning di DPP PKB

Jakarta, Jurnas.com - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI ingin mempermanenkan tradisi ngaji kitab kuning atau kitab gundul di PKB.

Gus AMI mengatakan, para kader PKB sangat haus dengan kajian kibat kuning. Terlebih PKB sebagai partai yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulama (NU), tentu sangat lekat dengan tradisi mengaji kitab kuning.

"Makanya ada yang minta agar ngaji kitab kuning dipermanenkan di PKB dan diupload di Youtube," kata Gus AMI saat membuka acara kajian kitab Risalah Ahlissunnah Wal Jamaah di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (18/2/2021).

Kajian kitab kuning/kitab gundul karya Hadratussyaikh Hasyim Asy`ari ini adalah kali kedua kalinya digelar, menyusul kajian serupa pada November tahun lalu.

Gus AMI yang juga Wakil Ketua DPR RI berpesan kepada KH Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf selaku Ketua Bidang Pendidikan dan Pesantren DPP PKB untuk terus menggelar kajian kitab kuning seperti ini.

"Selain kitab-kitab karya Kiai Hasyim, juga warisan pemikirannya di berbagai bidang. Termasuk karya peradabannya, terutama sosial, politik, dan ekonomi yang akan terus kita kaji dan sajikan untuk masyarakat," ungkap Gus AMI.

Karya dan pemikiran Mbah Hasyim dan para kiai NU, jelas Gus AMI, sangat penting untuk diperdalam supaya semakin banyak referensi atau rujukan terutama kaum muda.

"Ini semua kita ramu dalam berbagai platform media sosial yang tepat dan menarik sesuai harapan masyarakat," papar Gus AMI.

Kajian kitab Risalah Ahlissunnah Wal Jamaah Mbah Hasyim Asy`ari dipandu oleh Pengasuh Ponpes Al-Falah, Ploso, KH. Abdurrahman Al-Kautsar, dan dihadiri sejumlah Kiai dari Jawa Timur, diantaranya Gus Fahim Rouyani, Kiai Abddussalam Shohib, serta para tokoh lainnya.

Sejumlah pengurus dan kader PKB juga ikut menyimak, termasuk Sekjen DPP PKB M Hasanuddin Wahid, Ketua Bidang Pendidikan dan Pesantren DPP PKB KH Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf, para pengurus DPW dan DPC PKB se-Indonesia serta para kader PKB yang menyimak secara daring.

Sementara itu, H. Abdurrahman Al-Kautsar atau Gus Kautsar sebelum memandu kajian kitab mengaku kagum atas ide-ide cemerlang Gus AMI, khususnya terkait falsafah "lebah" yang diusung PKB era saat ini.

Gus Kautsar mengakui penggunaan lebah adalah sebuah kreatifitas yang bermakna filosofis mendalam bagi PKB.

Gus Kautsar menjelaskan, kalau dulu Gus AMI mengangkat falsafah Nakhlah atau pohon kurma saat pidato Muktamar Surabaya, saat ini dia kembali mengusung tagline Nahlah atau lebah yang juga memiliki filosofi tak kalah baik dari pohon kurma.

"Karena saya itu lihat di Musnad Ahmad, dawuhnya Sayyidina Ali yang berpesan kepada kita semua, kamu semua di antara masyarakat yang ada harus bisa seperti lebah. Wes tho, pokoke Ketummu (Gus AMI) ngalim pak, ono kitabe iki," ungkap Gus Kautsar.

KEYWORD :

Abdul Muhaimin Iskandar Gus AMI Partai Kebangkitan Bangsa Kitab Kuning Hasyim Asy`ari




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :