Senin, 29/04/2024 18:15 WIB

Kuasa Raja Thailand

Jangankan Menghina, Mencet Tombol Like Facebook Saja Bisa Dibui

Selama bertahun-tahun diterapkan, pasal Lese Majeste menjaring beragam pelanggar. Pada 2007, Oliver Jufer dipenjara selama 10 tahun setelah mencoret poster Raja Bhumibol Adulyadej dengan cat semprot. 

Sosial media

Akhir-akhir ini, penahanan terhadap pelanggar Lese Majeste atau pasal penghinaan raja marak terjadi di Thailand, termasuk dugaan penghinaan melalui media sosial.

Seorang pria, misalnya, divonis hukuman penjara selama 15 tahun karena mengunggah foto-foto anjing kesayangan Raja Bhumibol Adulyadej di Facebook. Jaksa menilai unggahan pria itu sengaja dibuat dengan sikap menghina Raja.

Lalu ada seorang petugas pemersih yang dibawa ke pengadilan berdasarkan Lese Majeste karena mengunggah kalimat “Oh, begitu” saat bertukar pesan dengan seorang pegiat politik di Facebook.

Aparat menilai pesan-pesan itu bersifat hujatan. Bahkan, memencet tombol suka pada pesan di Facebook yang dinilai menyinggung Raja Bhumibol dapat diusut aparat dengan menggunakan Lese Majeste ini.

Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mengingatkan warga Thailand untuk berhati-hati berpendapat soal kerajaan Thailand. Chan-ocha menekankan bahwa pasal Lese Majeste diperlukan untuk melindungi keluarga kerajaan.

“Yang Mulia tidak berada dalam posisi untuk merespons atau menjelaskan,” katanya seperti dikutip BBC.

Selama bertahun-tahun diterapkan, pasal itu menjaring beragam pelanggar. Pada 2007, Oliver Jufer dipenjara selama 10 tahun setelah mencoret poster Raja Bhumibol Adulyadej dengan cat semprot. Pria berkebangsaan Swiss itu mengaku dalam keadaan mabuk dan belakangan diampuni.

Sejumlah kelompok hak asasi manusia mengatakan pasal Lese Majeste telah digunakan sebagai senjata politik untuk memberangus kebebasan berpendapat.

Lembaga Amnesty International mengecam putusan pengadilan Thailand yang menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara terhadap pegiat sosial dan mantan editor majalah Somyot Prueksakasemsuk.

Dia dipenjara pada 2013 lalu setelah merilis dua artikel yang dinilai menyinggung keluarga kerajaan.

“Selama beberapa tahun terakhir aparat di Thailand semakin sering menggunakan pasal Lese Majeste untuk membungkam demonstran dan memenjarakan orang yang menyuarakan pandangan politik,” sebut Amnesty International.

KEYWORD :

Monarki Bhumibol Adulyadej thailand




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :