Minggu, 12/05/2024 23:59 WIB

UEA-Israel Akur, Bagaimana Nasib Pebisnis Iran?

Normalisasi hubungan diplomatik antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel diyakini akan berdampak pada pebisnis Iran, yang beroperasi di Dubai, UEA.

Bendera Uni Emirat Arab (AS) dan Israel berkibar di Netanya, Israel, 17 Agustus 2020. (Foto Nir Elias/Reuters)

Dubai, Jurnas.com - Normalisasi hubungan diplomatik antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel diyakini akan berdampak pada pebisnis Iran, yang beroperasi di Dubai, UEA.

Cinzia Bianco, seorang peneliti di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri, menyebut hanya tinggal menunggu waktu sebelum pebisnis Iran di UEA bertemu langsung dengan orang Israel.

"Penting untuk ditekankan di sini bahwa sebagian besar orang Iran yang memiliki hubungan nyata di republik Islam telah diusir atau dipindahkan dalam beberapa tahun terakhir," kata Bianco dikutip dari France 24 pada Minggu (23/8).

"Mereka yang tetap tinggal di Dubai atau UEA pada umumnya adalah pebisnis ultra-pragmatis, yang menolak untuk terlibat dalam segala jenis politik. Jadi beberapa dari mereka melihat kesepakatan ini sebagai peluang, bukan tantangan," tambah dia.

Uni Emirat Arab yang kaya minyak adalah negara Teluk pertama yang menjalin hubungan dengan Israel, dalam kesepakatan yang terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran, yang dituduh oleh tetangganya memicu ketidakstabilan regional.

Abu Dhabi menuduh Teheran menduduki tiga pulau Emirat sejak 1971, dan menurunkan hubungan dengan Iran pada 2016 di tengah persaingan antara sekutu UEA Arab Saudi dan Iran, yang juga menjadi sasaran sanksi ekonomi AS.

Terlepas dari ketegangan, UEA dan Iran, yang terpisah 70 kilometer (44 mil) di seberang Selat Hormuz, telah mempertahankan pertukaran diplomatik dan sangat melindungi hubungan ekonomi mereka, menghasilkan miliaran untuk kedua belah pihak.

"Teheran tidak dalam posisi untuk melepaskan ikatan ekonominya dengan negara mana pun, terutama UEA yang praktis bertetangga," kata Ellen R. Wald, seorang rekan senior di Pusat Energi Global Dewan Atlantik.

"Iran juga memiliki hubungan dekat dengan negara-negara seperti China yang bekerja bersama Israel," lanjut dia dikutip dari AFP.

Diketahui, lebih dari 8.000 perusahaan Iran dan 6.000 pedagang beroperasi di seluruh UEA, sehingga sangat mungkin mereka akan menghadapi gelombang pedagang dan investor Israel.

"Warga Iran di UEA tidak dalam posisi untuk mengeluh tentang hubungan Israel-UEA, tetapi ada sedikit indikasi bahwa orang Iran akan terganggu oleh ini," kata Wald.

Dia mencatat bahwa sebelum revolusi Islam 1979 yang menggulingkan Syah yang didukung Barat, "Iran dan Israel memiliki hubungan kerja sama".

UEA juga merupakan rumah bagi komunitas Iran yang memiliki ratusan properti, dan telah banyak berinvestasi dalam infrastruktur negara sejak pembentukannya pada 1971.

Menurut media Emirat, puluhan ribu orang Iran tinggal di UEA sementara pejabat Iran memperkirakan jumlahnya mendekati setengah juta. Dan sekitar 350.000 orang Iran mengunjungi Emirates setiap tahun.

Banyak keluarga Emirat terkemuka berasal dari Iran, dengan beberapa anggota keluarga memegang posisi di pemerintahan.

KEYWORD :

Iran Uni Emirat Arab Israel




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :