Kamis, 02/05/2024 05:33 WIB

Hendri Petani Muda Grobogan Sukses Kembangkan Kelengkeng Itoh

Tak tanggung-tanggung, Hendri mengembangkan kebun kelengkeng varietas Itoh seluas lima hektare dan budidaya bawang merah seluas dua hektare.

Muhamad Puji Hendriyanto, salah satu petani muda asal Desa Sumberagung, Kecamatan Ngaringan. (Foto: BPPSDMP)

Jakarta, Jurnas.com - Muhamad Puji Hendriyanto, salah satu petani muda asal Desa Sumberagung, Kecamatan Ngaringan tengah menjadi sorotan karena kesuksesannya mengembakan kelengkeng dan tanaman bawang merah,

Tak tanggung-tanggung, Hendri mengembangkan kebun kelengkeng varietas Itoh seluas lima hektare dan budidaya bawang merah seluas dua hektare.

Selepas lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), Hendri melanjutkan Pendidikan tinggi di perguruan tinggi swasta ternama di Kota Yogyakarta. Ketertarikannya pada dunia pertanian sejak kecil mengantarkannya sukses berbudidaya kelengkeng di usai 35 tahun.

"Sejak 2013, saya mengembangkan kelengkeng varietas Itoh seluas lima hektare. Varietas ini sangat cocok dikembangkan di desa saya," ujar pria yang sekarang juga menjabat sebagai Kepala Desa Sumberagung.

Desa Sumberagung merupakan desa terluas di Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan dengan kondisi topografi yang cocok untuk pengembangan budidaya kelengkeng, karena berada di ketinggian 50-100 meter di atas permukaan laut (mdpl).

"Saya masih memiliki mimpi untuk mengembangkan kelengkeng lebih luas lagi, sehingga Desa Sumberagung nanti lebih dikenal sebagai destinasi agrowisata kelengkeng dan memenuhi kebutuhan kelengkeng dalam negeri," lanjut Hendri. 

Di usianya yang masih muda, menurut Hendri terjun di dunia pertanian merupakan hal yang menarik untuk diminati pemuda milenial seperti kondisi ketidakpastian karena pandemi COVID-19 saat ini.

"Rata-rata anak muda zaman sekarang lebih tertarik bekerja di kantor, berdasi, kerja di ruang yang sejuk, sektor konstruksi/ bangunan, untuk terjun kedunia pertanian sangat minim. Maka, saya ajak anak muda yang lain jangan takut bertani, kesempatannya masih terbuka lebar," ujarnya.

Hendri juga menambahkan, secara umum usaha pengembangan kebun kelengkeng dan bawang merah tidak ada kendala yang signifikan. Namun dirinya tetap menerapkan Good Agricultural Practice (GAP) sesuai petunjuk dari Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan mengatakan bahwa Hendri merupakan salah satu dari sekian banyak generasi muda yang sukses dan mampu bersaing dibidang pertanian.

"Dari ketekunan Hendri, patut menjadi contoh bagi pemuda lain, agar tidak takut terjun di bidang pertanian, banyak kesempatan untuk meraih sukses dengan beragribisnis," terang Edhie.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan selalu mengingatkan kepada seluruh insan pertanian untuk selalu menjaga kesehatan. Hal ini diungkapkan karena pertanian tidak boleh berhenti di tengah wabah COVID-19 yang melanda Indonesia.

Menurut Syahrul, sektor pertanian memiliki potensi yang sangat besar dalam menumbuhkan ekonomi nasional. Untuk itu semua insan pertanian harus terus bergerak untuk mengawal ketersediaan pangan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nusyamsi juga menegaskan, pertanian merupakan garda terdepan dalam pencegahan COVID-19 karena berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat untuk menjaga imunitas tubuh.

Dedi mengatakan, produksi bahan makanan pada masa pandemi COVID-19 menuju new normal tetap harus terus berjalan. Pertanian tidak boleh berhenti apapun yang terjadi.

KEYWORD :

Buah Kelengkeng Kelengkeng Itoh Muhamad Puji Hendriyanto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :