Senin, 13/05/2024 08:04 WIB

Ini Alasan Kabupaten Barru Primadonakan Varietas Inpari 42

Keunggulan Varietas Inpari 42 di mata petani, di antaranya produksi tinggi, rendemen 58-60%, daun bendera tegak menutupi malai sehingga sulit dimakan hama burung pipit serta tekstur nasi pulen.

Petani memasukkan air ke area persawahannya menggunakan bantuna pompa (Foto: Ist)

Barru, Jurnas.com - Awal pekan ini, para petani di Desa Lalabata, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan mulai melaksanakan panen raya di lahan seluas 1.899 hektare.

Inpari 42 yang merupakan varietas unggul dari Badan Litbang Pertanian menjadi primadona di wilayah ini. Hal itu terbukti dimana 85% padi yang ditanam menggunakan varietas unggul yang dilepas tahun 2016 ini.

Keunggulan Varietas Inpari 42 di mata petani, di antaranya produksi tinggi, rendemen 58-60%, daun bendera tegak menutupi malai sehingga sulit dimakan hama burung pipit serta tekstur nasi pulen.

Pemerintah Daerah pun mendukung penuh para petani dalam mengembangkan varietas ini melalui bantuan penyediaan benih padi dan dukungan alat mesin pertanian, khususnya alat panen combine harvester

Bupati Barru, Suardi Saleh sudah menyampaikan kepada Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo bahwa Luas panen padi di Kabupaten Barru sampai dengan bulan Mei adalah 17.796 hektare dengan tingkat provitas 7,0 – 7,5 ton per hektare.

Ia juga melaporkan hasil ubinan padi varietas Inpari 42 yang cukup menggembirakan. "Hasil ubinan padi Varietas Inpari 42 sangat tinggi, yaitu 10,1 ton per hektare," katanya.

Sementara itu, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Selatan, Abdul Wahid mengatakan, selain mempunyai produktivitas tinggi, Inpari 42 juga memiliki beberapa keunggulan lain seperti cukup tahan terhadap hama tungro, wereng batang coklat dan hawar daun bakteri.

"Inpari 42 juga disebut Green Super Rice, karena telah dirancang untuk memiliki hasil tinggi baik pada kondisi optimum maupun sub optimum, misal kekurangan air atau pupuk," jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Barru, Ahmad juga menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah siap membantu menyiapkan benih Inpari 42 Kelas FS yang akan diberikan ke petani penangkar untuk memenuhi kebutuhan benih pada musim tanam berikutnya.

"Jami bekerjasama dengan BPTP Sulawesi Selatan dalam penyediaan benih Inpari 42 ini," jelasnya.

Sementara, saat ini produksi gabah Kabupaten Barru telah mencapai 124.339 ton, dan produksi beras 73.508 ton. Dengan jumlah kebutuhan yang hanya mencapai 19.978 ton maka diperkirakan masih ada surplus 53.530 ton.

KEYWORD :

Kabupaten Barru Bupati Barru Inpari 42




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :