Sabtu, 04/05/2024 13:42 WIB

Panen Raya Padi di Sawah Bukaan Baru Kabupaten Lingga

BPTP Balitbangtan Kepri siap mendukung dari segi kajian dan pendampingan teknologi demi suksesnya kemandirian pangan di Provinsi Kepulauan Riau.

Foto panen perdana padi di demfarm Serasi, Desa Jejangkit Muara pada Rabu (6/11/2019).

Jakarta, Jurnas.com - Kelompok tani di Desa Panggak Darat, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau tetap menggelar panen raya di lahan sawah bukaan baru di tengah pandemi merebaknya virus corona (COVID-19).

Ada empat kelompok tani di Desa Panggak Darat yang melangsungkan panen raya, di antaranya Sumber Rejeki, Tunas Muda, Padat Karya dan  Manu Jaya.

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kepulauan Riau, Sugeng Widodo mengaku pihaknya siap mendukung para petani Kepri lewat teknologi yang dihasilkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan).

"Kabupaten Lingga merupakan salah satu tulang punggung pangan di Provinsi Kepri. Untuk itu, BPTP Balitbangtan Kepri siap mendukung dari segi kajian dan pendampingan teknologi demi suksesnya kemandirian pangan di Provinsi Kepulauan Riau," ujar Sugeng Widodo.

Sugeng Widodo menambahkan, setelah musim panen ini akan dilanjutkan pendampingan pada kegiatan lumbung pangan kawasan perbatasan dengan mengenalkan teknologi budidaya padi dilahan sawah bukaan baru.

"Teknologi budidaya ini akan menggunakan VUB (Varietas Unggul Baru) Inpari 42 dan 43 GSR Agritan, Inpara 6, Inpara 8, dan Impago 8 serta teknologi tata kelola manajemen air untuk menurunkan kandungan Fe," ujarnya. 

Bukaan sawah baru di Kabupaten Lingga menjadi langkah besar atas upaya berbagai pihak  melalukan sosialisasi kepada masyarakat atas potensi sumberdaya alam yang masih bisa dioptimalkan melalui pendekatan teknologi.

Zulmafriza, Kepala Desa Panggak Darat menceritakan, empat tahun lalu, Desa Panggak Darat dan semua desa di Kabupaten Lingga, sama sekali tidak mengenal sawah dan padi. Namun, hanya berselang 4 tahun kemudian, desa ini mampu menghasilkan padi.

"Berdasarkan hasil panen yang sudah dilakukan terhadap beberapa petak sawah dengan beberapa varietas yaitu inpago unsoed-1, sertani, dan ciberas menunjukkan produktivitasnya mencapai angka rata-rata 4,32 ton gabah kering giling per hektare. Jika rendemennya 60%, maka berasnya bisa mencapai 77,76 ton," jelasnya.

Jika pada panen raya padi pada musim tanam pertama (MT-1) luas tanam mencapai 45 hektare dan sampai saat ini luas kawasan yang sudah dipanen mencapai 30 hektare. Sisa luas yang belum dipanen untuk desa tersebut yakni 15 hektare.

"Hari ini kami bersama kelompok tani dan penyuluh lapangan sedang melaksanakan kegiatan panen walaupun ditengah-tengah isu corona yang ada, petani tetap eksis di lapangan untuk menjaga ketahanan pangan," kata Zulmafrija.

Sekadar diketahui, Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry selalu menekankan kepada seluruh jajarannya untuk terus mengawal dan mendampingi petani dengan inovasi agar produksi pertanian tetap terjaga.

KEYWORD :

Paenen Raya Padi Sawah Bukaan Kabupaten Lingga




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :