Selasa, 30/04/2024 04:21 WIB

DPR Apresiasi Program PNM Mekaar

Penyertaan agunan dalam mengakses pinjaman.

Anggota Komisi VI DPR RI, Nasim Khan

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi VI DPR RI, Nasim Khan menilai Program PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) sangat membantu Ibu rumah tangga produktif pra sejahtera yang ingin berkembang namun tidak memiliki modal usaha.

Apalagi, kata Kapoksi Komisi VI DPR dari Fraksi PKB ini, bunga PNM Mekaar sangat rendah dan juga tidak mewajibkan penyertaan agunan dalam mengakses pinjaman.

"Sangat bagus Program mekaar, sangat membantu, khususnya ibu - ibu yang ingin berwirausaha dan mengembangkan usahanya sehingga (kedepannya bisa) menjadi pengusaha yang mandiri," kata Bang NK, sapaan akrab Nasim Khan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (04/12/2019).

"Dengan bantuan dana (Pinjaman PNM Mekaar) yang tidak ditekan, (masyarakat tidak lagi) dihantui oleh rentenir atau bank perkreditan yang sangat tinggi bunganya," sambung Legislator asal Jatim III ini.

Pada kesempatan itu, Wakil Bendahara umum DPP PKB ini berpesan agar para petugas survei PNM Mekaar benar - benar melakukan survei ke setiap keluarga yang akan diberikan bantuan modal.

Selain itu, lanjut Bang NK, pendamping PNM Mekaar juga harus sabar dalam memberikan pelatihan bisnis, hal itu agar usaha yang mereka tekuni bisa berjalan lancar dan tumbuh berkembang.

"Pemberian (pinjaman) harus benar-benar di tinjau, dikawal, dipantau agar bis bermanfaat secra maksimal dan tidak bias," ujar Bang NK.

Untuk diketahui, Hingga November 2019, PNM telah melayani sebanyak 5.852.837 (Lima juta delapan ratus lima puluh dua ribu delapan ratus tiga puluh tujuh) kepada nasabah Mekaar.

Nasabah yang dilayani PNM Mekaar merupakan perempuan pra sejahtera pelaku usaha mikro. Pinjaman yang diberikan untuk para nasabah Mekaar adalah Rp 2 juta hingga Rp 5 juta. Sementara itu untuk plafon Rp 7-10 juta diberikan untuk nasabah Mekaar Plus yang baru berjalan 3 bulan terakhir ini.

"Per November 2019, Nasabah Mekaar sudah menembus 5.852.837," kata Direktur Utama PT PNM (Persero), Arief Mulyadi kepada wartawan di Jakarta, Rabu (04/12/2019).

"Kami punya pertimbangan bahwa para ibu ini punya kemampuan produktif untuk berusaha, cuma mereka sangat sulit mengakses lembaga-lembaga keuangan yang akhirnya mereka berhadapan dengan bank ucek-ucek, kan kasian," sambung Arief.

Sebagaimana kita tahu, untuk memulai usaha tentu para ibu-ibu ini memerlukan modal. Sementara akses mereka untuk memperoleh pinjaman dari perbankan tidak memenuhi kriteria atau bankable.

"Ke lembaga keuangan, kita sama-sama tahu ada persyaratan atau mungkin jaminan yang mereka tidak bisa siapkan," ujarnya.

Selain mendapat pinjaman modal, para ibu-ibu nasabah Mekaar ini juga diberikan coaching atau pelatihan bisnis agar usaha yang mereka tekuni bisa berjalan lancar.

Masih kata Arief, Nasabah Mekaar didampingi oleh 30.805 account officer (AO) atau tenaga pendamping lapangan yang tersebar di 2.169 kantor layanan di seluruh Indonesia.

Per November 2019, PNM telah mencatatkan penyaluran pembiayaan Mekaar sebesar Rp17,762 triliun, dengan total outstanding mencapai Rp10,661 triliun atau akumulasi Rp 30,76 triliun.

Selain itu, kata Arief, perkembangan produk ULaMM (Unit Layanan Modal Mikro) sebagai solusi pengembangan usaha bagi pelaku UMKM di tanah air juga terus meningkat.

Per November 2019, PNM telah mencatatkan penyaluran pembiayaan ULaMM sebesar Rp 3.549 Triliun dengan nilai outstanding mencapai Rp 6,848 triliun dan akumulasi penyaluran sebesar Rp 25,5 triliun.

"PNM memiliki 73.601 nasabah aktif ULaMM yang dilayani di 629 kantor layanan. Hingga saat ini PNM memiliki total asset Rp 24,8 triliun, dengan total liabilitas sebesar Rp 21,1 triliun, total ekuitas sebesar Rp2,8 triliun," jelasnya.

Hingga saat ini lanjut Arief, PNM memiliki total asset Rp 24,8 triliun, dengan total liabilitas sebesar Rp 21,1 triliun dan total ekuitas sebesar Rp 2,8 triliun. Ke depan, PNM akan terus berusaha membiayai masyarakat yang tidak tersentuh fasilitas pembiayaan oleh bank (unbankable).

KEYWORD :

DPR PNM Mekaar ULaMM




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :