Minggu, 05/05/2024 23:26 WIB

Manuver Jokowi Buka Pasar ke Ekspor Komoditas Pertanian

Buah salak dan durian jadi salah satu menu Jokowi saat menjamu Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan di Istana Bogor, Rabu (24/7).

Presiden Joko Widodo menjamu Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan dengan buah salak dan durian di Istana Bogor, Rabu 24 Juli 2019. (Foto: Ist)

Bogor, Jurnas.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) punya cara unik dalam menjamu tamu kenegaraannya di Istana Kepresidenan, misalnya menyajikan buah tropis khas Indonesia. Manuver ini juga bisa membuka peluang ekspor hortikultura langsung ke negara tamu.

Seperti terlihat, buah salak dan durian jadi salah satu menu Jokowi saat menjamu Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan di Istana Bogor, Rabu (24/7).

Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi yang mendampingi Jokowi mengatakan, Nahyan sangat terkesan dengan jamuan buah tropis tersebut.

"Jadi tadi (Sheikh Nahyan) tanya `ini apa? oh ini namanya salak`. Terus ada manggis, kemudian durian," ujarnya.

Presiden Argentina, Mauricio Macri dan Ibu Negara, Juliana Awada bahkan langsung mengutarakan keinginannya mempercepat impor buah-buah tropis dari Indonesia. 

"Kami juga ingin menikmati buah-buah yang ada di Indonesia, begitupun Indonesia dapat belajar untuk bidang teknologi pertanian dari Argentina supaya bermanfaat untuk kedua belah pihak," kata Mauricio saat itu.

Beberapa buah tropis Indonesia yang dipastikan menjadi prioritas untuk diimpor oleh Argentina adalah buah salak, manggis, dan nanas.

Jamuan ini bisa menjadi sebuah peluang ekspor yang dibuka Jokowi untuk petani hortikultura Indonesia guna melebarkan sayap mereka ke pasar ekspor.

Data dari Ditjen Hortikultura, Kementerian Pertanian, secara keseluruhan, kinerja ekspor buah, sayuran dan bunga-bungaan Indonesia pada 2018 cukup menggembirakan dengan kenaikan 12 persen, dengan nilai Rp5 triliun lebih.

Ekspor sayuran naik 4,8 persen, bunga 7 persen, dan buah-buahan 26,3 persen. Adapun negara tujuan ekspor mencapai 113 negara. 

Untuk manggis volume ekspor 2018 bisa menembus angka 60.000 ribu ton. Manggis asal Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi, sama manisnya. Sekitar 30 persen produksi nasional terserap di pasar ekspor.

Manggis Indonesia  semakin digemari di Malaysia, Singapura, Hong Kong, Tiongkok, Australia, India, bahkan negara-negara Eropa.  Ada kenaikan ekspor lebih dari 400 persen manggis Indonesia pada 2018, dibanding 2017.

Bahkan, untuk  durian kenaikannya di atas 700 persen. Meski tidak seluas manggis, pasar durian Indonesia cukup menjanjikan untuk kawasan Asia Tenggara, India, dan Pakistan.

Dari sisi volume, ekspor duren memang belum besar, baru 1.084 ton di  2018. Tapi, selain lonjakan ekspornya yang kuat, ada kecenderungan kegandrungan masyarakat Indonesia pada durian impor, dari Malaysia atau Thailand, mulai surut.

Nanas, pisang, buah rambutan, dan salak juga menunjukkan lonjakan ekspor yang menggembirakan. Segarnya buah tropis Nusantara itu kini makin mendunia. Meski tak spektakuler seperti manggis dan duren, mangga dan jeruk pun masih memancangkan harapan sebagai komoditas ekspor.

KEYWORD :

Komoditas Pertanian Joko Widodo Buah Tropis




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :