Rabu, 01/05/2024 14:16 WIB

Inggris Bikin Geram Pemimpin Tertinggi Iran

Penyitaan kapal itu terjadi atas permintaan Amerika Serikat (AS), yang mengingkan ekspor minyak Iran ke tingkat

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei (Kantor Pemimpin Tertinggi Iran via AP)

Teheran, Jurnas.com - Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei mengecam penyitaan ilegal Inggris terhadap kapal tanker minyak Iran. Ia memperingatkan, tindakan pembajakan tersebut akan mendapatkan respon.

Pemimpin itu menanggapi  penyitaan kapal tanker minyak "Grace 1" militer Inggris di lepas pantai Gibraltar awal bulan ini
karena diduga melanggar sanksi Uni Eropa soal larangan membawa minyak ke Suriah, yang merupakan sekutu dari Iran.

Disebutkan bahwa penyitaan kapal itu terjadi atas permintaan Amerika Serikat (AS), yang mengingkan ekspor minyak Iran ke tingkat "nol" sebagai bagian dari sanksi terhadap Republik Islam.

"Inggris yang jahat melakukan tindakan pembajakan laut dan mencuri kapal kami. Mereka (Inggris) melakukan kejahatan dan membuatnya terlihat legal," kata Khamenei.

"Republik Islam dan elemen-elemen setia dari pendirian tidak akan membiarkan kejahatan ini begitu saja dan akan menanggapinya pada waktu dan tempat yang tepat," tambahnya.

Khamenei lebih lanjut mengecam pendekatan "sombong" Eropa terhadap perjanjian nuklir multilateral 2015 dengan Iran, yang nasibnya sekarang tergantung pada keseimbangan karena kegagalan Eropa memenuhi akhir dari tawar-menawar dan mengkompensasi penarikan AS.

Teheran baru-baru ini untuk menunda pelaksanaan beberapa komitmennya berdasarkan kesepakatan sebagai balasan atas keluarnya Washington pada Mei lalu dan kegagalan Eropa selanjutnya untuk mengisi AS.

"Sekarang kami telah mulai mengurangi komitmen kami, mereka bergerak maju," kata Khamenei.

"Kamu yang nakal! Anda belum memenuhi 11 komitmen Anda. (Sebagai tanggapan,) kami baru mulai mengurangi komitmen kami dan prosedur ini pasti akan berlanjut," sambungnya.

KEYWORD :

Iran Ayatullah Sayyid Ali Khamenei Inggris Kapal Tanker




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :