Minggu, 12/05/2024 02:24 WIB

Raja Salman: Rudal dan Nuklir Iran Ancam Dunia

Riyadh menuding Teheran memerintahkan serangan pesawat tak berawak, yang diklaim kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran. 

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud dan Putranya Mohammed bin Salman (Foto: Hassan Ammar/AP)

Jeddah, Jurnas.com - Pemerintah Arab Saudi mengatakan, pengembangan kemampuan nuklir dan rudal Iran dan ancamannya terhadap pasokan minyak dunia menimbulkan resiko bagi keamanan regional dan global.

"Tidak adanya sikap jera terhadap perilaku Iran adalah apa yang menyebabkan eskalasi yang kita lihat hari ini," kata Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud.

Arab Saudi dan UEA, yang melobi Washington untuk menahan musuh mereka, Iran, mengatakan ingin menghindari perang setelah serangan drone di stasiun pompa minyak di kerajaan dan sabotase tanker di lepas pantai UEA.

Sekretaris Negara AS, Mike Pompeo mengatakan, serangan empat kapal di dekat pusat bunkering utama, tepat di luar Selat Hormuz, adalah upaya Iran menaikkan harga minyak mentah di seluruh dunia.

Riyadh menuding Teheran memerintahkan serangan pesawat tak berawak, yang diklaim kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran.

Sementara, Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton mengatakan, bukti Iran berada di belakang serangan kapal tanker itu akan disampaikan kepada Dewan Keamanan AS pada minggu depan.

"Kerajaan ingin menjaga stabilitas dan keamanan kawasan, untuk menghindarkannya dari momok perang dan untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas," kata Raja Salman sembari mendesak masyarakat global mencegah campur tangan Iran dalam urusan Arab.

Ketegangan meningkat antara AS dan Iran setelah Washington menghentikan perjanjian nuklir multinasional dengan Iran, memberlakukan kembali sanksi dan meningkatkan militernya di Teluk.

Bolton mengatakan, ranjau Iran sudah "hampir pasti" digunakan dalam serangan kapal tanker itu, yang ia sebut terhubung dengan serangan stasiun pompa di pipa Timur-Barat kerajaan dan serangan roket di Zona Hijau Baghdad.

Seorang pejabat Iran menolak pernyataan Bolton. Ia menyebut klaim itu menggelikan dan mengatakan, Iran akan mempertahankan diri terhadap agresi militer atau ekonomi.

Wakil Presiden Iran Eshaq Jahangiri mengatakan Teheran tidak diizinkan untuk pengembangan senjata nuklir karena sesuai fatwa Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

KEYWORD :

Arab Saudi Iran Amerika Serikat Timur Tengah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :