Senin, 13/05/2024 11:24 WIB

Tidur Mampu Perbaiki Kerusakan DNA

peneliti menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa sel-sel saraf individu perlu tidur untuk mempertahankan inti sel, terutama untuk memperbaiki kerusakan DNA yang disebabkan selama beraktivitas,

ilustrasi tidur

Jurnas.com - Peneliti Israel menemukan peran baru dan tak terduga dari tidur, yang dapat menjelaskan bagaimana gangguan tidur mempengaruhi fungsi otak, penuaan, penyakit dan gangguan otak.

Para peneliti menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa sel-sel saraf individu perlu tidur untuk mempertahankan inti sel, terutama untuk memperbaiki kerusakan DNA yang disebabkan selama beraktivitas, kata sebuah laporan yang diterbitkan oleh Universitas Bar-Ilan di Israel tengah.

Dilansir CGTN, kerusakan DNA dapat disebabkan oleh banyak proses, termasuk radiasi, stres oksidatif, dan bahkan aktivitas neuron. Sistem perbaikan DNA dalam setiap sel memperbaiki kerusakan tersebut.

Para peneliti menemukan bahwa selama waktu bangun, ketika dinamika kromosom dalam sel rendah, kerusakan pada DNA terakumulasi secara konsisten dan juga dapat menjadi risiko kesehatan.

Menurut para peneliti, salah satu fungsi tidur adalah meningkatkan dinamika kromosom dan menormalkan tingkat kerusakan DNA pada setiap neuron.

Para peneliti membandingkan proses itu dengan kondisi jalan, dengan mengatakan bahwa jalan menumpuk keausan, terutama pada jam-jam sibuk di siang hari, dan akan lebih mudah dan efisien untuk memperbaikinya di malam hari, ketika lalu lintas rendah.

KEYWORD :

Kerusakan DNA Kualitas Tidur




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :