Kamis, 09/05/2024 04:47 WIB

Hanya 260 SMK Bakal Direvitalisasi pada 2019

Keterbatasan anggaran menjadi alasan program revitalisasi SMK (sekolah menengah kejuruan) berjalan lamban.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy

Jakarta – Keterbatasan anggaran menjadi alasan program revitalisasi SMK (sekolah menengah kejuruan) berjalan lamban. Demikian disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, pada Rabu (9/1) di Gedung Kemdikbud Jakarta.

Muhadjir mengaku sudah mengajukan anggaran sebesar Rp56 triliun kepada Kementerian Keuangan (Kemkeu), untuk program revitalisasi SMK. Namun yang disetujui hanya Rp35 triliun.

“Itulah yang membuat kami tidak bisa melangkah cepat. Karena tidak mungkin tanpa ada anggaran,” terang Muhadjir.

Dengan anggaran terbatas, lanjut Muhadjir, pihaknya juga akan melakukan revitalisasi secara bertahap. Tahun ini saja, hanya 260 SMK yang sudah masuk dalam target revitalisasi.

“Akan dilakukan revitalisasi mulai dari sarana prasarana, peralatan, peningkatan kualitas tenaga pengajar, membangun teaching factory, dan mendorong SMK menjadi BLUD (Badan Layanan Umum Daerah),” tuturnya.

“(sekarang) Tinggal nunggu anggaran saja. Kalau ada anggaran, kami reformasi besar-besaran,” tandasnya.

KEYWORD :

Muhadjir Effendy Revitalisasi SMK Mendikbud




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :