Minggu, 19/05/2024 03:33 WIB

Rombak Kabinet, Saudi Bantah Lagi Krisis

Menurut mantan Menteri Keuangan tersebut, hal yang dilakukan Riyadh saat ini ialah upaya pembersihan tubuh pemerintahan dari korupsi.

Ibrahim Al-Assaf (Foto: Arab News)

Riyadh – Menteri Luar Negeri Arab Saudi yang baru, Ibrahim al-Assaf membantah bahwa negara tersebut sedang dilanda krisis, menyusul perombakan kabinet dan tekanan internasional terkait pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Menurut mantan Menteri Keuangan tersebut, hal yang dilakukan Riyadh saat ini ialah upaya pembersihan tubuh pemerintahan dari korupsi.

“Masalah Jamal Khashoggi benar-benar membuat kami sedih, kami semua,” kata Assaf kepada AFP pada Jumat (28/12) kemarin di kediamannya.

“Tapi secara keseluruhan, kami tidak sedang dalam krisis, kami sedang melalui transformasi,” ujarnya merujuk pada pergantian Menlu Adel al-Jubeir.

Dilansir dari AFP, Assaf mewarisi posisi sebagai Menlu Saudi di tengah kebijakan agresif Putra Mahkota Mohamed bin Salman (MBS) terhadap Qatar, kampanye militer di Yaman, dan pertikaian diplomatik dengan Kanada.

Selain itu, pembunuhan Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul oleh sekelompok agen, sedang menguji hubungan harmonis Riyadh dan Washington, terutama setelah Senat AS baru-baru ini menilai MBS bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.

“Saya tidak akan melakukan perbaikan, karena hubungan negara saya dan sebagian besar negara di dunia dalam kondisi baik,” tegasnya.

Dalam perombakan kabinet yang berlangsung Jumat (28/12) kemarin, Jubeir diangkat menjadi Menteri Negara Urusan Luar Negeri Saudi. Muncul spekulasi pencopotannya karena gagal memadamkan kritik global atas kasus Khashoggi.

“Itu tidak benar,” sanggah Assaf.

“Adel mewakili Arab Saudi dan akan terus mewakili Arab Saudi di seluruh dunia. Kami saling melengkapi,” tandasnya.

KEYWORD :

Arab Saudi Ibrahim al-Assaf




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :