Kamis, 02/05/2024 06:43 WIB

Ekspor Minyak Iran Meningkat, Sanksi AS Nggak Mempan

Penjualan minyak Iran meningkat 13 persen dalam delapan bulan pertama tahun fiskal Iran, Maret hingga November.

Kilang minyak (Foto: Shutterstock)

Tehran - Sanksi ekonomi Amerika Serikat (AS) yang sudah berjalan hampir sebulan di Negeri Para Mullah ternyata belum memberikan efek jera. Buktinya, penjualan minyak di Iran selama bulan November justru meningkat.

"Kondisi penjualan minyak Iran tetap baik meskipun ada upaya AS untuk menghentikan pendapatan minyak kami," kata Presiden Iran, Hasan Rouhani dalam sebuah pernyataan.

"Ekspor minyak Iran bernasib jauh lebih baik setelah 5 November dibandingkan sebelum sanksi diberlakukan," tambahnya.

Tanpa menyebutkan angka secara spesifik, Rouhani menyebut laporan yang disampaikan oleh Kementerian Minyak Iran dalam pertemuan pada Selasa menjanjikan.

Presiden berusia 70 tahun itu mengatakan penjualan minyak Iran meningkat 13 persen dalam delapan bulan pertama tahun fiskal Iran, Maret hingga November.

Menurut data terbaru yang dirilis oleh Joint Organizations Data Initiative (JODI), ekspor minyak Iran pada Juli mencapai 2,1 juta barel per hari.

Ketegangan meningkat dalam hubungan Washington dan Teheran sejak Mei, ketika Presiden AS, Donald Trump secara sepihak menarik partisipasi negaranya dari perjanjian nuklir 2015.

Pada Agustus, AS memberlakukan sanksi putaran pertama yang ditujukan pada sektor perbankan Iran. Kemudian sanksi putaran keduanya, yang menargetkan sektor energi Iran berlaku pada 5 November.

KEYWORD :

Sanksi Amerika Serikat Iran Minyak Mentah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :