Rabu, 08/05/2024 02:25 WIB

Tangkal Ancaman Narkoba Bisa Dengan Program Prukades

Menurutnya dengan mendorong tiap daerah menentukan Prukadesnya, maka bisa mengalihkan masyarakat untuk menanam produk pertanian yang lain.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo

Bogor - Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah mengobarkan perang terhadap narkotika dan obat-obat terlarang karena peredaran narkoba yang menyebar luas, bahkan hingga merambah wilayah perdesaan sehingga harus dilakukan dengan serius,

Keseriusan pemerintah dalam memerangi narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) terus dilakukan. Tidak hanya di perkotaan, kawasan perdesaan pun kini terus meningkatkan ketahanan untuk menangkal ancaman dari narkoba.

Berdasar survey nasional, prevelensi penyalahgunaan narkoba sebanyak 1,77 persen atau 3,5 juta pengguna pada usia produktif 10-59 tahun. Sehari 30 orang meninggal akibat narkoba.

Untuk memperkuat upaya tersebut, Kemendes PDTT terus mendorong penggunaan dana desa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang salah satunya melalui pengembangan produk unggulan kawasan perdesaan (Prukades).

"Dana desa ini kita gunakan untuk pembangunan desa-desa. Sekarang ini daerah-daerah rawan bencana, rawan kebakaran telah berkurang jauh. Kita gunakan dana desa untuk mendongkrak produk unggulan daerahnya agar pendapatan masyarakatnya meningkat dan tidak mencari pendapatan dari hal-hal yang haram (narkoba.red)," kata Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo usai menghadiri puncak acara Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2018 di Balai Besar Rehabilitasi BNN, Lido Bogor, Kamis (12/7).

Menurutnya dengan mendorong tiap daerah menentukan Prukadesnya, maka bisa mengalihkan masyarakat untuk menanam produk pertanian yang lain. Dirinya mencontohkan kasus di Aceh yang masih ada ladang ganja. Mereka bisa mengalihkan dari menanam ganja ke tanaman lain seperti jagung atau padi.

"Yang baru kita lakukan untuk penanggulangan narkoba saat ini di Aceh saja. Ladang-ladang ganja kan yang kita ketahui baru di Aceh saja. Penguatannya dengan Prukades dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), di Aceh pertumbuhan BUMDesnya paling cepat. Karena BUMDesnya juga mengelola hasil pascapanen pertanian," kata Eko yang menyebutkan bahwa jumlah BUMDes di Aceh hingga akhir tahun 2017 telah mencapai 7.082 BUMDes

Sejalan dengan pemberantasan narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) mencanangkan Desa Budeng, Kabupaten Jembrana, sebagai desa bersih narkoba untuk menangkal peredaran narkoba khususnya di pedesaan. Kepala BNN Komjen Pol Heru Winarko mengatakan dengan adanya pencanangan Desa Bersih Narkoba di Desa Budeng diharapkan agar desa Budeng mampu memiliki daya tangkal yang kuat terhadap godaan narkoba.

"Tujuannya adalah untuk mengajak dan memberdayakan masyarakat di desa untuk lebih berperan aktif dalam perang melawan narkoba dan mampu mempersempit ruang gerak sindikat narkoba," ujarnya.

Dalam Puncak peringatan HANI 2018 tersebut juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo, Ketua KPK Agus Rahardjo, Kepala Ombudsman, serta beberapa mantan Kapolri, Wakapolri, dan Kepala BNN.

KEYWORD :

Info Kemendes




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :