Minggu, 12/05/2024 02:46 WIB

Jokowi Minta Serius Hadapi Lemahnya Rupiah

Sejak Februari lalu nilai mata uang Rupiah terus melemah terhadap Dolar AS dari sebelumnya sekitar Rp 13 ribu hingga mencapai hampir Rp 15 ribu.

Presiden Joko Widodo

Bogor  - Rapat terbatas Presiden Joko Widodo di Istana Bogor hari ini, meminta kementerian dan lembaga negara untuk serius menghadapi lemahnya rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat.

Dikatakan Jokowi-Sapaan Joko Widodo- pada rapat mengenai strategis kebijakan memperkuat cadangan devisa itu,  kondisi saat ini Indonesia membutuhkan dolar dan meminta kementerian tidak main-main dalam menghadapi situasi tersebut.

"Saya tidak mau lagi bolak balik rapat tapi implementasi tidak berjalan baik," tegas Joko Widodo dalam rapat terbatas mengenai strategi kebijakan memperkuat cadangan devisa di Istana Bogor, Jawa Barat pada Selasa.

Sejak Februari lalu nilai mata uang Rupiah terus melemah terhadap Dolar AS dari sebelumnya sekitar Rp 13 ribu hingga mencapai hampir Rp 15 ribu.

Selain masalah lemahnya rupiah terhadap dolar, Jokowi juga  meminta untuk menghentikan dan mengurangi impor barang yang tidak strategis, karena untuk memperkuat cadangan devisa.

Sehingga, penguatan cadangan devisa maka perekonomian Indonesia semakin meningkat dan bisa menghadapi ketidakpastian perekonomian global. "Saya minta dua hal yang perlu diperhatikan, pengendalian impor dan peningkatan ekpsor," ujarnya.

Selanjutnya, Presiden Jokowi meminta meningkatkan ekspor. Para Menteri agar memiliki strategi yang lebih rinci serta memiliki daftar komoditas apa yang harus diperkuat untuk diekspor.

“Fokus melihat kendala yang dihadapi eksportir di negara yang jadi tujuan utama ekspor kita,” jelas dia. (AA)

KEYWORD :

Joko Widodo Jokowi Mata Uang Dolar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :