Rabu, 08/05/2024 18:14 WIB

Indonesia Peringkat Kedua Terbawah untuk Food Loss and Waste

Tahukah Anda untuk kategori limbah dan bahan makanan yang terbuang (Food Loss and Waste), Indonesia menempati peringkat kedua terbawah.

Indonesia menempati peringkat kedua terbawah kategori limbah dan bahan makanan yang terbuang (Foto: Eka Pramita)

Jakarta - Berdasarkan Food Sustainability Index 2017 yang dirilis oleh The Economist Intelligence Unit (EIU), terdapat hampir satu miliar orang menderita kelaparan, tetapi sepertiga makanan hilang atau terbuang.  

Limbah makanan sesuai dengan empat kali jumlah yang dibutuhkan untuk memberi makan orang-orang yang menderita kurang gizi di seluruh dunia.
 
Adapun untuk kategori limbah dan bahan makanan yang terbuang (Food Loss and Waste), Indonesia menempati peringkat kedua terbawah atau hanya lebih baik dari Arab Saudi.

Direktur dan Peneliti IPB Arief Daryanto, Ph.D menjelaskan jika ketersediaan atau ketahanan pangan (food security), seringkali kita hanya fokus pada cara untuk meningkatkan produksi makanan tanpa memikirkan bagaimana mengatasi tingkat food loss & waste.

"Padahal food loss & waste merupakan persoalan penting yang kini menjadi perhatian negara-negara di dunia karena dapat mempengaruhi tingkat ketahanan pangan suatu negara serta berimbas pada pemerataan kesejahteraan masyarakat," ucap Arief saat peluncuran kampanye Makan Bijak di Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa (15/5).

Guna membantu masyarakat dalam memahami lebih jauh mengenai apa yang dimaksud dengan `kehilangan pangan` (food loss) dan `sampah makanan` (food waste), Arief menjelaskan bahwa food loss adalah makanan yang hilang sebelum sampai ke tangan konsumen (kehilangan yang terjadi saat makanan dalam tahap pengolahan dan/atau distribusi), sedangkan food waste adalah kehilangan yang terjadi pada tahap konsumsi.

Mengenai tingkat food loss & waste, lebih jauh Arief mengatakan menurut data dari FAO, sekitar 1,3 trilyun ton makanan hilang setiap tahunnya di seluruh dunia.

"Rinciannya ialah, tingkat kehilangan saat produksi 10 persen, kehilangan saat tahap pengolahan paska panen & distribusi mencapai 7 persen, kehilangan selama pengolahan sebesar 1 persen, kehilangan saat pemasaran 6 persen, serta kehilangan saat tahap konsumsi mencapai 9 persen," jelasnya.

KEYWORD :

Indonesia Limbah Food Waste




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :