Minggu, 28/04/2024 18:13 WIB

Singularity Jadi Tema Mode Trend Forecasting 2019/2020

Target Indonesia ke depan menjadi trendsetter dan barometer fashion muslim dunia.

Fashion

Jakarta - Tren tak hanya terkait dengan perubahan elemen desain seperti warna , bentuk, tekstur, dan volume. Namun, lebih luas yakni perubahan dinamika gaya hidup dan pola pikir masyarakat dalam berbagai aspek umum kehidupan seperti sosial, politik, ekonomi, lingkungan dan teknologi. Dengan memahami gaya hidup masyarakat, para produsen tentu dapat menghasilkan produk yang memang diinginkan konsumen.

Berdasarkan hal itu, diperlukan riset trend forecasting  yang berkaitan denga perubahan pola pikir pasar global. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang bersinergi dengan Indonesia Trend Forecasting, setiap tahun merumuskan Indonesia Trend Forescasting yang antara lain subsektor fashion muslim yang diterbitkan dalam buku.

Deputi Riset, Eduksi dan Pengembangan Badan Ekonomi Kreatif Abdur Rohim Boy Berawi mengatakan seminar Trend Forecasting 2019-2020 untuk memperkenalkan perkiraan tema-tema  khususnya pada subsektor fashion muslim.

"Kami ingin memberikan informasi tren kepada pelaku subsektor fashion muslim agar mereka dapat memahami dan mengaplikasikan tren itu pada hasil produksinya," ujar Abdur Rohim. Ia juga ingin agar trend forecasting bisa memberikan insight kepada para desainer untuk mewujudkan Rancangan yang sesuai dengan selera pasar.

Sementara itu Direktur Riset dan Pengembangan Bekraf Wawan Rusiawan mengatakan trend forecasting yang mengangkat tema Singularity ini diharapkan akan memberi kesadaran masyarakat akan pentingnya sebuah trend Indonesia dapat terbangun sehingga para pelaku kreatif bisa meningkatkan daya saing, kualitas dan nilai tambah.

"Fashion, kriya, dan interior produk adalah sub sektor yang memiliki nilai tambah. Jika kita mempunyai arah/guidence maka akan menjadi pemain utama atau trendsetter bukan follower," ucap Wawan.

KEYWORD :

Penelitian Fashion Trend Forecasting




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :