Minggu, 05/05/2024 16:49 WIB

Ketika Teh Lebih Mengerikan dari Rokok

Orang yang minum teh panas dan mengkonsumsi setidaknya setengah ons alkohol setiap hari berisiko lima kali lebih besar terkena kanker daripada abstain.

Ilustrasi minum teh (Foto: UPI.com)

Jakarta - Menikmati teh panas di musim hujan memang terasa nikmat. Meski begitu, tetap harus hati-hati. Pasalnya, penelitian di China menemukan bahwa mengkonsumsi teh panas yang berlebihan berisiko terserang kanker esofagus. 

Menurut penelitian yang diterbitkan di Annals of Internal Medicine, orang yang minum teh panas dan mengkonsumsi setidaknya setengah ons alkohol setiap hari berisiko lima kali lebih besar terkena kanker daripada abstain. Seperti juga halnya dengan rokok.

Menariknya, peneltian menemukan bawah orang yang mengkonsumsi alkohol dan rokok berlebihan tidak akan terserang kanker, tanpa mengkonsumsi teh panas.

"Temuan ini menunjukkan bahwa berpantang minum teh panas mungkin bermanfaat bagi orang-orang yang minum alkohol berlebihan atau merokok," kata periset dari American College of Physicians.

National Natural Science Foundation China dan National Key Research and Development Program mensurvei 456.155 orang berusia 30 sampai 79 tahun, dengan masa tindak lanjut 9,2 tahun dan menilai hasil kejadian kanker kerongkongan hingga 2015. Para peneliti mengecualikan orang-orang yang sebelumnya didiagnosis menderita kanker atau yang mengurangi minum teh, asupan alkohol atau merokok.

Sebanyak 1.731 kasus kanker esofagus didokumentasikan dalam penelitian ini. Tingkat kanker kerongkongan di China termasuk yang tertinggi di seluruh dunia. Dan di negara Asia, peminum teh, terutama pria biasanya merokok dan minum alkohol.

China menyumbang hampir setengah dari kasus kanker esofagus global baru-baru ini pada 2012 dan merupakan bentuk kanker keenam yang paling umum di sana pada 2011, menurut sebuah laporan oleh Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat. Tingkat kelangsungan hidup sekitar 20 persen di China.

"Konsumsi tembakau dan alkohol, serta senyawa kimia, sangat mempersulit hubungan antara minum teh dan risiko kanker," kata periset, dilansir dari UPI, Rabu (7/2).

Penelitian lain telah menghubungkan minuman panas, termasuk teh, kopi dan bahkan air, untuk meningkatkan kanker kerongkongan.

Pada 2016, peneliti Badan Penelitian Kanker Internasional mengatakan, minuman panas mungkin bersifat karsinogenik bagi manusia, dan mereka menduga pada saat itu, pria yang minum minuman panas lebih cenderung menjadi perokok atau terpapar karsinogen kimia daripada mereka yang tidak mengkomsumsinya

Penelitian lain juga menunjukkan, teh hijau mengandung antioksidan tingkat tinggi, yang dapat membatasi kerusakan pada sel dan jaringan yang dapat menyebabkan kanker.

KEYWORD :

Teh Kanker




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :