Sabtu, 04/05/2024 05:59 WIB

Haid Tidak Teratur? Hormon Ini Penyebabnya

Normalnya, siklus menstruasi perempuan terjadi antara 21 sampai 35 hari, atau 11 sampai 13 kali dalam satu tahun.

Ilustrasi perempuan haid (foto: Google)

Jakarta – Menstruasi adalah proses luruhnya dinding rahim, lalu dikeluarkan dalam bentuk darah selama tiga hingga tujuh hari, melalui alat kelamin (vagina, Red). Normalnya, siklus menstruasi perempuan terjadi antara 21 sampai 35 hari, atau 11 sampai 13 kali dalam satu tahun.

Namun, adakalanya perempuan mengalami haid yang tidak teratur. Disebut tidak teratur ialah bila kurang dari 21 hari, dan lebih dari 35 hari. Dan, keadaan seperti ini seringkali menjadi keresahan di antara kaum perempuan.

Nah, apa penyebab haid tidak teratur?

Haid tidak teratur bisa disebabkan oleh banyak hal. Di antaranya, kehamilan, penggunaan alat kontrasepsi, pola hidup, hingga perubahan hormon. Dalam hal ini, perempuan harus menjaga hormon progesteron dan estrogen tetap seimbang.

Perlu diketahui, siklus mentruasi perempuan melibatkan keseimbangan hormon progesteron dan estrogen. Jika progesteron terlalu turun terlalu rendah, sementara estrogen terlalu tinggi, maka siklus bulanan pasti akan terganggu. Jadi, progesteron dan hormon yang seimbang sangat penting agar sistem reproduksi tetap sehat.

Kekurangan hormon progesteron tidak hanya membuat siklus bulanan perempuan menjadi tidak teratur. Dikutip dari Longevity Live, beberapa kondisi di bawah bisa terjadi akibat kekurangan hormon progesteron.

  1. Libido Rendah

Selain hormon testosteron, yang selama ini dikaitkan dengan hasrat seksual, ternyata hormon progesteron juga bertanggung jawab atas kenikmatan di atas ranjang. Progesteron berfungsi menekan dan meningkatkan jumlah hormon testosteron, estrogen, hingga tiroid sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh.

  1. Cemas, Depresi, dan Insomnia

Pasca melahirkan, perempuan memiliki kadar progesteron 40 kali lipat dari biasanya. Itulah yang menyebabkan kaum hawa merasa lebih tenang. Dalam kondisi tersebut, progesteron meningkatkan kemampuan GABA, sebuah seurotransmiter yang menenangkan jalur saraf, dan memungkinkan seseorang mencerna sesuatu dengan mudah.

Progesteron terlalu rendah juga dapat dilihat saat perempuan menderita PMS (per-mestrual syndrom). Para ilmuwan menemukan 10 hari sebelum menstruasi, perempuan umumnya kehilangan serotonin neurotransmitter atau hormon bahagia. Serotonin merupakan hormon untuk memicu untuk tidur, dan indikator progesteron rendah bila kerap mengalami insomnia.

  1. Stres dan Lelah

Secara hormonal, perempuan mulai sensitif terhadap stres ketika berusia 35 tahun ke atas. Sementara pria pada usia 40 tahun. Stres disebabkan oleh hormon kortisol, dan hormon ini diproduksi di progesteron.

Semakin sering perempuan mengalami stres, maka semakin banyak progesteron yang dicuri dari sistem reproduksi, tiroid, dan otak. Akibatnya, bila progesteron habis, kortisol juga ikut habis, dan pada akhirnya perempuan akan mengalami kelelahan.

KEYWORD :

Menstruasi Kesehatan Rumah Tangga




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :