Selasa, 30/04/2024 11:54 WIB

Warga Batanghari Riang Gembira Ikuti Gowes Pesona Nusantara

GPN pun menjadi sebuah ajang pengenalan Kabupaten Batanghari yang banyak tersisip sejarah di masa lampau.

Gowes Pesona Nusantara 2017 di Batanghari

Batanghari - Masyarakat Kabupaten Batanghari cukup gembira ketika dipercaya sebagai salah satu lokasi menggelar Gowes Pesona Nusantara (GPN) 2017 yang merupakan salah satu program andalan Kemenpora dibawah payung `Ayo Olahraga`. Kegembiraan itu terlihat setelah masyarakat setempat turut meramaikan acara GPN meskipun turun hujan rintik. 

GPN pun menjadi sebuah ajang pengenalan Kabupaten Batanghari yang banyak tersisip sejarah di masa lampau. Sejarah terkuak setelah pejabat, tokoh masyarakat serta pemangku adat setempat menyerahkan Tanah dan Air yang dibalut rapi dengan kain putih. Penyerahan dua elemen itu yakni tanah dan air bukan diberikan begitu saja. Ada sebuah prosesi khusus terhadap penyerahan tanah dan air dari wilayah itu. Dimana tanah yang akan disatukan dengan wilayah lain di Magelang, Jawa Tengah, September nanti, merupakan sebuah warisan dari koloni Belanda.

Meski Indonesia telah merdeka pada 17 Agustus 1945, rupanya tak menjamin kemerdekaan seutuhnya. Agresi militer kedua di tanah Sumatera pun membuat Belanda kembali menginjakkan kaki di bumi pertiwi, 1949. Di tahun itu, Belanda menguasai Muara Tembesi sebagai pusat pemerintahannya. Namun dengan adanya upaya diplomatik yang dilakukan pemimpin negara saat itu membuahkan hasil positif. Akhirnya wilayah itu dikembalikan ke Indonesia 

Dikembalikannya Muara Tembesi yang masih dalam wilayah Kabupaten Batanghari kepada Indonesia oleh Belanda dilangsungkan melalui sebuah upacara simbolik. 

Dimana saat itu pemerintah yang di wakili Wakil Presiden Mohammad Hatta menerima penyerahan kedaulatan itu. Hal tersebut dipaparkan Camat Muara Bulian yang turut mengikuti prosesi pengambilan tanah di Muara Tembesi. "Tanah itu kita ambil di gedung penyerah kedaulatan. Dimana saat itu pemerintah Belanda secara simbolis menyerahkan tanah tersebut kepada Mochammad Hatta (wakil presiden RI pertama red)," kata Patoni, Sabtu (15/7/2017).

"Itulah sejarah Batanghari. Bahwa tanah tadi merupakan tempat penyerahan kedaulatan Republik Indonesia dari Belanda untuk wilayah Jambi, di situ titiknya," jelasnya.

Sedangkan air, diambil dari pertigaan yang mempertemukan dua sungai di wilayah itu, yakni Batanghari dan Batang Tembesi. Setelah itu kedua elemen tersebut di arak dan disemayamkan satu malam di rumah adat. "Prosesinya (pengambilan -red) kita lakukan kemarin. Pengambilannya secara adat oleh para tetua adat. Jadi dari Muara Tembesi di arak ke Muara Bulian," ucap ketua pemangku adat, Zuhdi Kamudi ditempat yang sama.

"Malam tadi kita semayamkan di rumah adat Kabupaten Batanghari. Semalam juga tanah dan air mendapat pengawalan dari para hulubalang (pihak keamanan adat -red). Harapan kami, air yang setitik itu bisa jadi laut dan tanah yang segumpal bisa jadi gunung," tutupnya.

KEYWORD :

Gowes Pesona Nusantara Batanghari




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :