MUI: Bom Kampung Melayu Biadab!

Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk keras pelaku aksi teror bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5) malam.

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Zainut Tauhid mengatakan, pelaku aksi teror peledakan bom itu adalah manusia yang sudah kehilangan nilai kemanusiaannya.

"Tindakan tersebut sangat biadab dan jauh dari nilai-nilai agama. Sungguh ini adalah tragedi kemanusiaan yang sangat keji dan memilukan," kata Zainut, melalui rilisnya, Jakarta, Kamis (25/5).

Peristiwa ini, kata Zainut, membuktikan bahwa gerakan terorisme di Indonesia masih sangat kuat dan perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak, khususnya aparat keamanan, tokoh agama dan masyarakat. "Karena terorisme adalah musuh negara," tegasnya.

MUI sendiri, lanjut Zainut, sudah menetapkan dalam fatwa Nomor 3 Tahun 2014 bahwa terorisme adalah tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan peradaban yang menimbulkan ancaman serius terhadap kedaulatan negara, bahaya terhadap keamanan, perdamaian dunia serta merugikan kesejahteraan masyarakat.

"Perbuatan terorisme adalah haram hukumnya. Untuk hal tersebut MUI meminta kepada aparat keamanan untuk menangkap para aktor dan pelakunya dan mengusut tuntas sampai ke akar-akarnya," katanya.

Dalam kesempatan itu, MUI menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada segenap keluarga korban bom Kampung Melayu.

"Dimohon kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada aparat keamanan untuk mengambil langkah yang diperlukan," tuturnya.

KEYWORD :

Teror Bom Bom Kampung Melayu Intelijen MUI

Pasukan Ukraina di Dekat Chasiv Yar yang Terkepung Disebut Sangat Membutuhkan Amunisi

DPR Harap Penambahan Kuota Pupuk Bersubsidi Tepat Sasaran

May Day 2024, Jokowi: Kita Teruskan Semangat Juang Buruh

Nurul Ghufron Tak Hadir, Dewas KPK Terpaksa Tunda Sidang Etik

Prabowo Suarakan Ketidakadilan Negara Barat, Bandingkan Palestina dan Ukraina

KPK Buka Suara Soal BAP Saksi Korupsi SYL Bocor

Dewas Bakal Sidang Etik Pimpinan KPK Nurul Ghufron

MA Hukum Bupati Mimika Eltinus Dua Tahun  Penjara