Rabu, 08/05/2024 16:11 WIB

RI-Saudi Cek Kesiapan Layanan Fast Track di Surabaya dan Solo

Pengecekan ini dilakukan oleh Wakil Menteri Haji dan Umrah Bidang Ziarah Arab Saudi, Muhammad Abdurrahman Al-Bijawi didampingi Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag

Ibadah haji di Mekah, Arab Saudi (Foto: Dok. Ditjen PHU)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Agama RI dan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengecek kesiapan layanan fast track bagi jemaah haji Indonesia yang berangkat melalui Bandara Internasional Juanda Suaraba, dan Bandara Adi Soemarmo Solo.

Pengecekan ini dilakukan oleh Wakil Menteri Haji dan Umrah Bidang Ziarah Arab Saudi, Muhammad Abdurrahman Al-Bijawi didampingi Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag Hilman Latief.

Layanan fast track dalam beberapa tahun terakhir baru diterapkan bagi jemaah haji yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Tahun ini, layanan tersebut sedang diusulkan untuk juga diterapkan di Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Adi Soemarmo, Solo.

"Hasil pemeriksaan di lapangan ini akan dibahas dalan rapat berikutnya ke level lebih atas. Tim Saudi yang sekarang meninjau akan memberikan rekomendasi sesuai temuan di lapangan. Kita harap hasilnya positif," ungkap Hilman dalam siaran pers pada Rabu (28/2).

"Bersama delegasi Saudi, kita melakukan observasi penelaahan kemungkinan untuk tempat yang paling pas dan nyaman bagi jamaah," sambung dia.

Hilman menjelaskan, bahwa ada beberapa alternatif dan skema yang ditawarkan untuk penerapan fast track ini. Nantinya, akan diputuskan melalui rapat selanjutnya, setelah melakukan kajian lebih detil lagi.

Berdasarkan data Sistem Komputerisasi dan Informasi Haji Terpadu (SISKOHAT), jumlah jemaah asal yang tergabung dalam Embarkasi Surabaya (SUB) dan Solo (SOC), masing-masing melayani 39.226 dan 35.886 jemaah.

Artinya, jika usulan ini disetujui otoritas Arab Saudi, ada 75.112 jemaah yang akan mendapat layanan fast track. Jika dijumlah dengan 53.353 orang yang mendapat layanan fast track di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, maka akumulasinya mencapai 128.465 atau lebih dari 50 persen total kuota jemaah haji Indonesia.

Hilman menjelaskan, layanan fast track ini penting karena memudahkan jemaah haji dalam proses pengecekan dokumen keimigrasian, seperti visa dan paspor. Sebab, prosesnya sudah dilaksanakan di bandara asal.

"Dengan fast track atau Macca Road, jemaah akan mendapatkan layanan keimigrasian Saudi, yang dilaksanakan di Tanah Air. Sehingga begitu jemaah datang di tanah suci, sudah tidak lagi diperiksa apa-apa tinggal naik bus dan langsung ke hotel," ucap dia.

Tahapan imigrasi yang sudah dilakukan di Indonesia membuat jemaah tidak perlu antre lagi di imigrasi bandara tujuan. Fast Track hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit sampai satu jam, dibandingkan layanan biasa yang membutuhkan waktu sekitar satu sampai tiga jam.

KEYWORD :

Ibadah Haji Kemenag Arab Saudi Ditjen PHU




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :