Jum'at, 10/05/2024 05:07 WIB

Heryanto Tanaka Bilang Hubungan dengan Dadan Murni Bisnis

Heryanto Tanaka menyebutkan saat video call antara Dadan dan Sekma yang kemudian ditunjukkan ke dirinya, tidak ada Yosef.

Sidang kasus pengurusan perkara di MA di Pengadilan Tipikor Jakarta. Foto: dok. jurnas

JAKARTA, Jurnas.com — Saksi kasus dugaan suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA) Heryanto Tanaka menyampaikan kepada majelis hakim bahwa hubungan antara dirinya dengan terdakwa, Dadan Tri Yudianto, murni hubungan bisnis.

Hal itu disampaikan Tanaka saat dimintai keterangan sebagai saksi oleh Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam sidang kasus dugaan suap pengurusan perkara di MA atas terdakwa pengusaha Dadan Tri Yudianto dan Sekretaris MA non-aktif Hasbi Hasan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Selasa (23/1/2024).

Pada sidang tersebut Penuntut Umum KPK menghadirkan tiga saksi yaitu Heryanto Tanaka, Theodorus Yosep Parera, dan Hardianko.

Yosef Parera dalam kesaksiannya mengungkapkan bahwa kantornya (rumah Pancasila), sekitar Maret 2022, hari Jumat atau Sabtu, didatangi Haryanto Tanaka bersama Dadan Tri, Hardianko dan dua orang lainnya yang tidak dikenalnya.

“Kita ngobrol dengan posisi duduk berhadap-hadapan diantara meja berukuran sekitar 1,5 meter, Yosef Parera dengan Heryanto Tanaka dan Dadan Tri, sementara Hardianko dan rekan lainnya duduk disampingnya,” ungkap Yosef Parera. 

“Kemudian saudara Dadan menelepon dan Video Call seseorang, yang kemudian Hp-nya dihadapkan ke pak Tanaka kemudian ke saya,” ungkap Parera.

“Bang izin yang mau minta tolong ini orangnya, sambil Hpnya dihadapkan kepada Saudara Tanaka,” kata Yosep.

Saat itu, Yosep mengaku belum tahu siapa sosok yang ditelepon Dadan. Ia mengaku sempat menolak saat Dadan menawarkan untuk ikut bersapa dengan sosok tersebut.

“Tapi Hp tetap dihadapkan ke saya dalam jaraknya sekitar satu meter, kemudian saya lihat dan saya hanya hormat saja,” ujarnya.

“Kemudian saya tanyanya sama Hardianko yang sebelah kanan saya persis, itu siapa tadi?” kata Yosep. “Itu Sekma Prof. Hasbi,” katanya.

“Saya melihat dengan jelas orang yang ada di Hp Dadan itu memakai baju putih”, tegas Parera.

Berebeda dengan kesaksian Yosef Parera, Heryanto Tanaka menyebutkan saat video call antara Dadan dan Sekma yang kemudian ditunjukkan ke dirinya, tidak ada Yosef.

“Saat video call antara Dadan dan Sekma yang kemudian ditunjukkan langsung ke saya, seingat saya tidak ada Yosef,” ungkap Tanaka.

“Tanaka juga menyampaikan tidak mengenal Sekma atau Hasbi Hasan.”

Hardianko juga memberikan kesaksian berbeda terhadap peristiwa Video Call tersebut.

“Saat pertemuan atau video call, saya tidak menyaksikan. Saya saat itu menunggu di luar atau garasi,” jelas Hardianko.

Dalam persidangan, Penuntut Umum KPK sempat mencecar Heryanto Tanaka terkait hubungannya dengan terdakwa Dadan Tri Yudianto.

“Saya meminta Dadan untuk membantunya mengawasi kinerja Yosep yang sedang mengurusi kasusnya di MA, dan timbal baliknya, saya mau bekerjasama dan berinvestasi senilai Rp 11,2 miliar dalam bisnis skincare,” jelas Tanaka. 

Dalam kesempatan tersebut, Majelis menanyakan berapa besaran biaya untuk mengawasi Yosef oleh Dadan.

“Untuk mengawasi Yosef oleh Dadan, apakah ada biayanya?” tanya majelis. “Tidak ada biaya yang mulia,” jawab Tanaka.

“Kenal dengan Dadan sejak kapan,” tanya majelis.

“Sejak 6 bulan sebelumnya dan yang diketahui Dadan adalah Komisaris Wika Beton,” katanya.

“Apa hubungan komisaris dengan bisnis saudara,” tanya majelis lagi.

“Istri Dadan punya bisnis skincare yang sejalan dengan bisnis saya dibidang kapas kecantikan,” jelas Tanaka ke majelis.

Tanaka juga mengungkapkan bahwa bisnis kerjasama dengan Dadan ada perjanjiannya dan dirinya sudah mendapatkan keuntungan.

Dalam kesempatannya, terdakwa Dadan membantah kesaksian Yosef Parera. Menurutnya tidak pernah sama sekali menunjukan  video call dan photo kepada Yosep Parera dan Dadan juga membantah tidak ada pembahasan di rumah pancasila terkait jalur atas dan jalur bawah.

Disamping itu Hasbi Hasan membantah atas kesaksian Yosef Parera. Menurut Hasbi, sudah menjadi kebiasannya setiap hari selalu pakai baju batik dan memakai baju putih hanya di hari Senin saja.

“Saya selalu pakai baju batik, dan hanya setiap Senin saya pakai baju putih,” jelasnya.

KEYWORD :

KPK Pengurusan Perkara di MA Tipikor




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :