Ancelloti dan Zidane
Jakarta – Mari beristirahat sejenak dari panasnya Pilkada DKI untuk menyaksikan salah satu laga panas minggu ini. Di hadapan 80 ribu penonton yang memadati Santiago Bernabeu, malam ini (19/4) Real Madrid akan menjamu tim unggulan dari tanah Jerman, Bayern Munich.
Berbekal kemenangan 2-1 kala menundukkan Die Roten di Allianz Arena, pasukan Zinedine Zidane hanya butuh hasil imbang untuk satu tiket semifinal Liga Champions. Sedangkan Munich harus berjuang setidaknya menang selisih dua angka. Mungkinkah? Mari kita lihat statistiknya.
Dari sepuluh kali pertemuan di ajang Champions, tujuh di antaranya dimenangkan oleh El Real. Satu laga berakhir seri, dan dua pertandingan dimenangkan oleh Munich.
Kemudian, jika melihat lima pertandingan terakhir masing-masing tim di pentas liga lokal, Madrid juga masih diunggulkan. Los Blancos mengantongi empat kali kemenangan dan satu kali seri saat melawan Atletico Madrid. Sedangkan pasukan Carlo Ancelotti hanya mengemas tiga kali menang, satu kali kalah, dan satu kali imbang.
Dalam lagi kali ini, El Real kehilangan Gareth Bale di lini depan. Kurang lengkapnya trio BBC tidak menjadi kendala utama bagi Zidane. Isco atau Lucas Vasquez bisa menjadi opsi untuk menghidupkan sayap kanan Real Madrid.
Di kubu Munich, Lewandowski sudah bisa dimainkan. Striker ganas ini baru sembuh dari cedera bahu sejak 8 April lalu. Kehadiran Lewandowski digadang-gadang akan menjadi ancaman serius bagi gawang Keylor Navas.
Menilik keberadaan pelatih, baik Zidane maupun Ancelloti keduanya sama-sama pernah menjadi pelatih Real Madrid. Prestasi Ancelloti adalah mempersembahkan titel juara Champions saat musim pertamanya melatih, begitu juga dengan Zidane. Bedanya, saat Ancelloti menjadi pelatih, justru Zidane bertindak sebagai asisten pelatih.
Jadi, bagaimana menurutmu peluang kedua tim?
KEYWORD :Liga Champions Real Madrid Bayern Munich
