Jum'at, 03/05/2024 20:04 WIB

Tingkatkan Keterampilan Petani, Kementan Gelar Master of Trainer Literasi Keuangan

Menurut Dedi, pertanian modern membutuhkan pencatatan keuangan yang tersusun rapi.

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menggelar Master of Trainer (MOT) Literasi Keuangan Tingkat Lanjutan bagi Fasilitator Bisnis Program READSI. (Foto: Kementan)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menggelar Master of Trainer (MOT) Literasi Keuangan Tingkat Lanjutan bagi Fasilitator Bisnis Program READSI.

Diketahi bahwa Program READSI pada tahun ini berpusat dalam peningkatan kapasitas SDM pertanian dan kelembagaan petani yang lebih berorientasi pada pengembangan usaha formal.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, petani harus memiliki kemampuan mengelola keuangan dengan baik. Sebab, usaha pertanian melibatkan aspek modal yang tidak sedikit.

Menurut Dedi, pertanian modern membutuhkan pencatatan keuangan yang tersusun rapi. Tujuannya untuk memudahkan petani dalam melakukan evaluasi. Sebab, usaha pertanian memiliki fluktuasi dari waktu ke waktu.

"Hasil evaluasi tersebut sangat berguna untuk menentukan strategi usaha pada periode tanam di musim berikutnya. Dengan nilai bisnis besar, maka penguatan literasi keuangan petani harus diperkuat," kata Dedi.

Sementara itu, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Muhammad Amin mengatakan, literasi keuangan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap orang agar terhindar dari masalah keuangan.

"Kesulitan keuangan bukan hanya fungsi dari pendapatan semata, kesulitan keuangan juga dapat muncul jika terjadi kesalahan dalam pengelolaan keuangan seperti kesalahan penggunaan kredit, dan tidak adanya perencanaan keuangan," kata dia.

Menurut dia, pelaksanaan edukasi dalam meningkatkan pemahaman tentang keuangan di masyarakat sangat diperlukan. Dengan semakin pesatnya pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, lembaga keuangan mempunyai peran yang penting dalam kehidupan di masyarakat luas.

Lebih lanjut Amin mengatakan, agar masyarakat luas dapat menentukan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan, masyarakat harus memahami dengan benar manfaat dan risiko, mengetahui hak dan kewajiban serta meyakini bahwa produk dan layanan jasa keuangan yang dipilih dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Karena itu, diharapkan melalui pelatihan ini, petani yang tadinya dikategorikan tidak layak untuk menjadi layak atau dari unbankable menjadi bankable dalam memperoleh layanan keuangan oleh institusi keuangan formal," ujar dia.

Di tempat yang sama, Manajer NPMO READSI, Andi Amal Hayat Makmur mengatakan, pelatihan ini terselenggara atas kerjasama NPMO READSI dengan BBPMKP Ciawi dan Tim DPMO READSI di 13 Kabupaten wilayah Program READSI.

Dia mengatakan, tujuan pelatihan ini adalah meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam literasi keuangan, oleh anggota kelompok tani dan meningkatkan kemampuan teknis bagi peserta, sesuai dengan kebutuhan sebagai Fasilitator TOT Literasi Keuangan tingkat Lanjut bagi Penyuluh dan Fasilitator Desa.

"Peserta juga diharapkan mampu memfasilitasi TOT Literasi Keuangan bagi Penyuluh Pertanian dan Fasilitator Desa di wilayah kerja READSI," kata Andi.

Pelatihan dilaksanakan dari 15 – 20 Agustus 2023 di BBPMKP Ciawi. Sasaran peserta pelatihan sebanyak 13 orang Fasilitator Bisnis yang berasal dari 13 Kabupaten di 5 Provinsi wilayah Program READSI.

KEYWORD :

Keterampilan Petani Kementerian Pertanian Master of Trainer Literasi Keuangan BPPSDMP Kementan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :