Sabtu, 18/05/2024 06:46 WIB

Genjot Literasi, Kemdikbudristek Hadirkan Buku Murah Bermutu

Kemdikbudristek telah menerbitkan sekitar 20 judul buku cerita atau buku nonteks

Ilustrasi buku pelajaran (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) terus mendorong hadirnya buku-buku yang bermutu, murah, dan merata untuk meningkatkan literasi murid.

Tidak hanya itu, buku bacaan nonteks atau buku cerita untuk pembaca awal dan pemula disusun lebih menarik sehingga membangkitkan kecintaan anak pada aktivitas membaca buku sejak dini.

"Sekarang tidak hanya 3M, tetapi 4M, yaitu bermutu, murah, dan merata, ditambah satu lagi, menarik. Jadi, buku-buku itu harus menarik minat baca, khususnya anak-anak kita," kata Kepala Pusat Perbukuan (Kapusbuk) Kemdikbudristek, Supriyatno dalam siaran pers pada Kamis (28/9).

Saat ini, lanjut Kapusbuk, Kemdikbudristek telah menerbitkan sekitar 20 judul buku cerita atau buku nonteks untuk jenjang A (pembaca dini), B (pembaca awal), dan C (pembaca semenjana).

"Buku-buku ini telah kami kurasi. Di dalam penyusunannya juga telah melibatkan berbagai profesi, tidak hanya penulis, tetapi juga ilustrator, dan desainer buku. Sehingga tidak hanya teks, tetapi juga gambar-gambar yang menarik anak-anak untuk membacanya," ujar dia.

Buku-buku cerita tersebut dapat dibaca dan diunduh secara gratis melalui platform Sistem Informasi Perbukuan Indonesia (SIBI). Masyarakat dapat mengakses SIBI melalui portal buku.kemdikbud.go.id.

Selain buku cerita, SIBI juga menyediakan buku-buku teks pelajaran dari berbagai kurikulum, termasuk Kurikulum Merdeka yang memiliki tampilan yang menarik dilengkapi ilustrasi yang menggugah minat murid.

"Kami terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyediakannya secara cetak," ungkap Kapusbuk.

"Salah satu upaya kami untuk menyukseskan Merdeka Belajar episode ke-23 tentang Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi adalah membuat panduan perjenjangan buku yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan kemampuan baca anak," imbuh dia.

Panduan ini ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) dan terus disosialisasikan ke berbagai pemangku kepentingan.

KEYWORD :

Kemdikbudristek Buku Bacaan Supriyatno




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :