Kamis, 09/05/2024 17:17 WIB

Derita Korban Banjir Libya: Krisis Air hingga Ancaman Ranjau Darat

Derita Korban Banjir Libya: Krisis Air hingga Ancaman Ranjau Darat

Banjir di Libya (Foto: Reuters/Omar Jarhman)

Derna, Jurnas.com - Ribuan warga yang menjadi korban banjir di Kota Derna, Libya bagian timur, belum kunjung bergerak dari kediamannya, meski bencana air bah itu meluluhlantakkan kediaman mereka.

Warga yang seharusnya mencari tempat pengungsian terdekat, menghadapi dilema, antara krisis air bersih apabila tetap bertahan di tempat tinggal masing-masing, atau nekat menerobos area sapuan banjir yang dipenuhi ranjau darat.

"Saya tinggal di daerah kami untuk mencoba membersihkannya dan mencoba memverifikasi siapa yang hilang. Terima kasih Tuhan telah memberi kami kesabaran," kata salah satu warga, Hamad Awad, dikutip dari Reuters pada Minggu (17/9).

Seluruh distrik Derna, dengan perkiraan populasi setidaknya 120.000 jiwa, tersapu atau terkubur dalam lumpur coklat. Media pemerintah mengatakan sedikitnya 891 bangunan hancur di kota itu, dan wali kota mengatakan 20.000 orang mungkin tewas.

"Kami masih tidak tahu apa-apa, kami mendengar rumor, ada yang mencoba meyakinkan kami, ada pula yang mengatakan Anda harus meninggalkan kota atau tinggal di sini. Kami tidak punya air dan sumber daya," sambung warga lainnya.

Menurut laporan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), pemerintah telah mendeteksi 55 anak mengalami keracunan akibat meminum air yang tercemar di Derna.

Banjir juga menggeser ranjau darat dan persenjataan lain yang tersisa dari konflik selama bertahun-tahun, sehingga menimbulkan risiko tambahan bagi ribuan pengungsi yang mengungsi, menurut laporan tersebut.

KEYWORD :

Libya Bencana Alam Banjir Ranjau Darat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :