Minggu, 12/05/2024 00:37 WIB

Alunan Gamelan Jawa Iringi Resepsi Diplomatik Indonesia - Portugal

Hubungan kerja sama Indonesia – Portugal semakin kokoh dengan terlaksananya kunjungan Menlu Portugal, João Gomes Cravinho ke Indonesia

Dubes Rudy Alfonso menyapa Tamu Undangan Resepsi Diplomati Indonesia - Portugal (Istimewa)

Lisabon, Jurnas.com - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lisabon telah menggelar Resepsi Diplomatik dalam rangka Perayaan HUT ke-78 Kemerdekaan RI sekaligus Peringatan 73 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia – Portugal.

Kegiatan Resepsi Diplomatik diselenggarakan pada tanggal 13 September 2023, dengan format makan malam di SUD Lisboa Hall, gedung pertemuan ikonik yang menawarkan keindahan Sungai Tagus di kota Lisabon.

Tercatat 200 tamu undangan hadir pada Resepsi Diplomatik, baik dari pejabat Pemerintah Portugal, anggota parlemen, para Duta Besar negara sahabat, anggota korps diplomatik, pengusaha, akademisi, diaspora Indonesia, dan friends of Indonesia.

Turut hadir juga dua orang tamu pejabat tinggi Portugal yaitu Ketua Mahkamah Konstitusi Portugal, Hakim José João Abrantes (Tamu Kehormatan) dan Sekteraris Negara Bidang Perdagangan Internasional dan Investasi Asing, Bernardo Ivo Cruz.

Dalam sambutannya, Duta Besar Rudy Alfonso memaparkan sejarah hubungan diplomatik Indonesia – Portugal, kesamaan pandang Portugal dan Indonesia mengenai isu kelautan, penguatan hubungan diplomatik yang ditandai dengan dilaksanakannya tiga kunjungan kenegaraan oleh kedua kepala negara.

Hubungan kerja sama Indonesia – Portugal semakin kokoh dengan terlaksananya kunjungan Menlu Portugal, João Gomes Cravinho ke Indonesia pada Juli 2023 lalu. Saat ini, kerja sama kedua negara semakin nyata dan solid.

"Keberhasilan hubungan bilateral dapat dilihat dari semakin eratnya hubungan dagang Indonesia – Portugal, peningkatan jumlah wisatawan, serta terciptanya berbagai kerja sama di bidang pendidikan, sosial dan budaya," kata Duta Besar Rudy Alfonso.

Duta Besar Rudy Alfonso berharap agar kerja sama kedua negara dapat semakin kokoh. Selain itu, Rudy Alfonso juga menjabarkan peran penting Indonesia terutama di ASEAN.

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Portugal, Hakim José João Abrantes yang hadir sebagai Tamu Kehormatan menyampaikan pentingnya kedudukan Indonesia di mata dunia utamanya peran aktif Indonesia hingga terselenggaranya Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955.

Selain itu, Ketua MK juga menyanjung keketuaan Indonesia pada G20 dan ASEAN. Hakim Abrantes juga memuji keberhasilan Indonesia dalam penyelenggaraan WCCJ (World Conference on Constitutional Justice) pada tahun 2022 di Bali, yang juga dihadiri oleh Ketua MK Portugal sebelumnya, Hakim João Caupers.

Alunan syahdu gamelan Jawa mengiringi kegiatan Resepsi Diplomatik. Kelompok musik gamelan GangSwara, binaan KBRI Lisabon dan Institut Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas Nova Lisboa menampilkan beberapa komposisi lancaran seperti Kebo Giro, Udan Mas, Gugur Gunung, Kotek dan Bendrong.

Selama penampilan gamelan, para tamu undangan mengabadikan momen tersebut, bahkan beberapa dari mereka menyampaikan kekagumannya terhadap alunan gamelan yang dinilai sangat theraupetic.

Selain pertunjukan gamelan, para tamu undangan juga disuguhkan penampilan tari tradisional Persembahan dari Riau dan Tari Kreasi Praha Asmara yang dibawakan oleh kelompok tari Citraloka, yang juga merupakan binaan KBRI Lisabon. Tidak ketinggalan, sebagai upaya promosi kekayaan kuliner Indonesia, kudapan khas nusantara seperti Klepon, Dadar Gulung, Risoles dan Pastel juga disajikan.

Sebagai bagian dari rangkaian acara dan dalam rangka memperingati hubungan diplomatik Indonesia – Portugal ke-73 tahun, KBRI Lisabon juga menampilkan pameran foto yang mengangkat tema “Janela: Indonesia – Portugal Throughout the Years”.

Sesuai dengan filosofi janela yang berarti jendela dalam bahasa Indonesia, diharapkan para tamu undangan dapat melihat makna penting perjalanan hubungan bilateral kedua negara yang tercermin melalui foto pelaksanaan kunjungan kenegaraan, yaitu kunjungan Presiden Sukarno di Portugal pada tahun 1960, kunjungan Presiden Aníbal António Cavaco Silva di Indonesia pada tahun 2012 dan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Portugal pada tahun 2014. Lebih lanjut, diharapkan semangat persahabatan kedua bangsa dapat mengukuhkan kemitraan strategis dalam bidang budaya, pendidikan, pariwisata dan ekonomi.

Untuk menutup kegiatan Resepsi Diplomatik, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Lisabon, Evi Novianti. beserta para anggota DWP menarikan Tari Gemu Fa Mi Re asal Nusa Tenggara Timur, atau yang lebih dikenal dengan Maumere. Tarian ini cukup sederhana namun memiliki irama yang riang sehingga menarik para tamu undangan untuk ikut menari bersama mengikuti irama musik.

KEYWORD :

Rudy Alfonso Indonesia - Portugal Resepsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :