Minggu, 05/05/2024 22:53 WIB

Usai Jiarah di Makam Sunan Gunung Jati, Cawapres Gus Imin: Tidak Ada Lagi Cbeong Kampret

Tiba di Makam Sunan Gunung Jati, Cawapres RI Gus Muhaimin sebut tak ada lagi cebong dan kampret. 

Cawapres RI Gus Imin di Makam Sunan Gunung Jati. (Foto: Jurnas/Ira).

Cirebon, Jurnas.com- Tour de Wali Songo yang dilaksanakan Calon Wakil Presiden Republik Indonesia (Cawapres RI), Muhaimin Iskandar  langsung menuju Makam Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (8/9).

Sampai di lokasi, sebelum jiarah, Ketua Umum PKB yang akrab disapa Gus Imin ini terlebih dulu melaksanakan salat Jumat di Masjid Makam Sunan Gunung Jati. Kedatangan Cawapres Anies Baswedan ini disambut meriah oleh seluruh pendukungnya di Cirebon.

"Beliau (Sunan Gunung Jati) adalah ulama, wali sekaligus raja. Beliau adalah pembawa Islam pendakwah sekaligus pembangun negara, Jiarah ini rutin kami lakukan,” kata Gus Imin.

Ditambahkan Gus Imin, Sunan Gunung Jati sosok yang sukses menyatukan ajaran Islam dengan tradisi dan budaya lokal setempat. Sehingga dalam perjalanan dakwahnya itu, tidak pernah ada benturan antara ajaran Islam dengan ajaran tradisi budaya lokal.

"Itulah yang disebut asimilasi sukses, sehingga terbentuklah Islam Indonesia ini yang damai, ramah yang disebut dengan rahmatan lil alamin. Atau orang menyebut Islam nusantara," jelasnya.

"Kita napak tilas kesini. Kita ini sudah dibangunkan pondasinya, oleh para wali. Tinggal kita jangan berantem," sambungnya.

Kedamaian ini penting untuk terus disuarakan. Terlebih menjelang pesta demokrasi di 2024 nanti. Apa yang telah diajarkan Sunan Gunung Jati, harus bisa diterapkan dalam membangun Indonesia kedepan.

"Tidak ada cebong kampret, ngga ada lagi kanan kiri. Semua anak bangsa. Semua memiliki kesempatan yang sama, bahu membahu melanjutkan persatuan dalam pembangunan," tandas Gus Imin.

KEYWORD :

Gus Imin Muhaimin Iskandar Sunan Gunung Jati Kanan Kiri Cebong Kampret




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :