Sabtu, 04/05/2024 14:11 WIB

Dorong Program SDM Pertanian, Kementan Lakukan Rekonsiliasi Keuangan dan Evaluasi Capaian Fisik

Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggenjot kualitas SDM pertanian melalui berbagai program unggulannya.

Pembukaan Rekonsiliasi Keuangan dan Evaluasi Capaian Fisik Program READSI Triwulan II Tatahun 2023, di Hilton Garden Inn, Bali, Senin (7/8). (Foto: Kementan)

JAKARTA, Jurnas.com - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggenjot kualitas SDM pertanian melalui berbagai program unggulannya.

Lewat program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI) melakukan Rekonsiliasi Keuangan dan Evaluasi Capaian Fisik Program Triwulan II Tahun 2023.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pembangunan pertanian akan semakin maksimal jika didukung dengan SDM yang berkualitas dan berdaya saing. "Oleh karena itu, kualitas dan kapasitas SDM pertanian terus kita tingkatkan untuk mendukung hal tersebut," ujarnya.

Sementara Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa yang paling besar peranannya dalam menggenjot produktivitas, meningkatkan kualitas, dan menjamin kontinuitas pertanian adalah SDM.

"Jadi, peningkatan produktivitas itu bukan karena pupuk, bukan karena alat mesin pertanian (Alsintan), bukan karena benih. Akan tetapi, ditentukan peningkatan produktivitas pertanian ditentukan oleh SDM," kata Dedi.

Sedangkan Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Muhammad Amin menjelaskan bahwa pelaksanaan Program READSI khususnya untuk kegiatan monitoring dan evaluasi tidak terpisahkan, terukur, akuntabel dan penuh integritas sehingga harus diadakan setiap triwulan.

"Triwulan II begitu penting karena selayaknya hampir 50 persen kegiatan telah terlaksana," ujar Muhammad Amin pada pembukaan Rekonsiliasi Keuangan dan Evaluasi Capaian Fisik Program READSI Triwulan II Tatahun 2023, di Hilton Garden Inn, Bali, Senin (7/8).

Ia mengatakan, melalui kegiatan rekonsiliasi, akselerasi wajib dilakukan untuk kegiatan yang masih belum terpenuhi target dengan mengacu pada rencana tahunan setiap daerah.

"Mengingat telah berakhirnya audit BPK untuk Program READSI 2022, diharapkan daerah dapat menyampaikan data-data yang dibutuhkan dalam evaluasi keuangan dan capaian fisiknya secara lengkap dan tepat menyesuaikan kebutuhan pelaporan keuangan," ujarnya.

Ia berharap pertemuan ini menjadi penghubung dan tempat diskusi antara pengelola Program READSI baik NPMO, PPSU, DPMO, dan DJPK dalam pelaksanaan Program READSI setelah adanya amandemen PHD sampai dengan berakhirnya Program.

"Harapannya, dengan adanya pertemuan tersebut kegiatan Program READSI dapat berjalan dengan baik dan mampu mendongkrak target-target pada sasaran strategis dan program utama Kementerian Pertanian," imbuhnya.

Di tempat yang sama, Manajer READSI, Andi Amal Hayat Makmur mengatakan, setiap triwulan telah dijadwalkan melaksanakan monitoring dan evaluasi di setiap kegiatan READSI baik di kabupaten maupun provinsi.

"Untuk itu fungsi PPK sangat penting untuk mengawasi masuk keluarnya penggunaan uang," katanya meningatkan..

Ia juga berharap pada pertemuan ini diikuti secara fokus dan di detailkan di setiap masing-masing agenda yaitu terkait monitoring, evaluasi, dan juga rekonsiliasi

Ke depan, katanya, perlu juga konsistensi dari para Manajer DPMO (Kabupaten) dan Manajer PPSU (Provinsi). "Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Provinsi yang tidak dilanjutkan yaitu Sambas, Sanggau, Toli-toli dan Belu karena tetap konsisten merealisasikan anggaran.

Hingga saat ini sudah melakukan banyak hal, termasuk salah satunya yang paling penting adalah pengadaan konsultan. "Untuk menyamakan persepsi terkait konsultan dan daerah juga dalam waktu dekat akan dilaksanakan workshop bagi para konsultan," imbuhnya.

KEYWORD :

SDM Pertanian Kementan Rekonsiliasi Keuangan Evaluasi Capaian Fisik READSI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :