Senin, 10/06/2024 13:58 WIB

UNFPA Dorong Pemerintah Tingkatkan Kualitas Alih-alih Fokus Tekan Angka Populasi

Pemerintah agar fokus meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga, alih-alih menekan angka populasi.

Programme Specialist, Reproductive Health, United Nations Population Fund (UNFPA) Indonesia, Sandeep Nawani

JAKARTA, Jurnas.com - Programme Specialist, Reproductive Health, United Nations Population Fund (UNFPA) Indonesia, Sandeep Nawani mendorong pemerintah agar fokus meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga, alih-alih menekan angka populasi.

Hal itu ia sampaikan saat menjadi narasumber pada Seminar Nasional `Sinkronisasi dan Sinergitas Kebijakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan dan Rangka Implementasi Fasilitasi Pemerintah Daerah dalam Menyusun Kebijakan`, Jakarta, Jumat (4/8).

"Kami di UN (PBB) selalu bilang ke pemerintah perhatikan kualitas dan kesejahteraan, jangan hanya memikirkan angka kalau membicarakan KB (Keluarga Berencana)," kata Sandeep.

Angka populasi dan proyeksi populasi, kata Sandeep, juga sangat penting, tetapi hanya sebagai demografi intelijen untuk perencanaan pemerintah (pusat dan daerah) dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan keluarga.

 

Menurut Sandeep, ketersediaan KB saat ini sudah sangat mudah di akses. Akan tetapi, masyarakat belum terinformasi secara baik terkait keputusan dan jenis KB apa yang cocok untuk mereka pilih.

"Jadi ini bukan zaman dahulu yang kita hanya memikirkan logistik, hanya kegiatan momentum saja untuk mengejar sasaran  menurunkan populasi. Program KB harus berubah drastis menjadi menginformasikan pasangan sendiri yang harus memutuskan," katanya.

Sandeep menjelakan bahwa KB mempunyai dua manfaat, yaitu kesehatan dan sosial. "Jadi, kita sudah mulai meninggalkan manfaat KB untuk menurunkan populasi, tapi menggunakan KB untutk manfaat kesehatan dan sosial," kata dia.

Dari manfaat kesehatan, jelas Sandeep, KB secara signifikan mampu menurunkan angka kematian ibu (AKI), menurunkan angka kematian balita dan anak (AKB/AKA), dan menurunkan prevalensi stunging.

Kemudian dari sisi sosial, lanjutnya, perempuan yang mengakses KB, angka partisipasi mereka di dunia kerja meningkat dan kesejahteraan keluarga juga meningkat.

"Jadi, pemberian tentang KB di era sekarang di mana oportunity demografi kita semakin menyempit, kita harus memikirkan KB di luar mengejar target, tetapi lebih ke dimensi kualitas," tuturnya.

Terkait stunting, kata Sandeep, KB sangat efektif menurunkan prevalensi stunting secara absolut di daerah-daerah yang angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) masih tinggi. Kemudian, daerah-daerah yang TFR sudah mencapai 2,1, KB bisa menurunkan stunting dengan memastikan outcome kelahiran yang baik.

"Jadi, ada dua cara untuk KB berkontribusi terhadap penurunan stunting, yaitu menurunkan secara absolut jumlah kelahiran di daerah TFRnya tinggi. Kemudian yang sudah menuju replacement 2, KB juga sangat berperan karena dia membuat kualitas kehamilannya tinggi," imbuhnya. 

KEYWORD :

Program KB Kualitas Keluarga UNFPA Indonesia Sandeep Nawani BKKBN




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :