Ilustrasi penyewaan Grab (foto: Google)
Singapura, Jurnas.com - Perusahaan penyedia layanan ojek dan pesan antar daring, Grab Holdings dikabarkan siap melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran minggu ini.
Laporan yang dikutip dari Reuters pada Selasa (20/6) menyebutkan bahwa pengurangan karyawan akan diumumkan pekan ini, dan kemungkinan akan melampaui PHK yang sebelumnya dilakukan pada 2020 lalu. Saat itu, 360 karyawan Grab dirumahkan.
Salah seorang pejabat hubungan media Grab yang berbasis di Singapura belum menanggapi pertanyaan yang diajukan Reuters, hingga berita ini dipublikasikan.
Tarif Ojek Online Hari Ini Resmi Naik
Sementara itu, dua sumber internal perusahaan yang menolak disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara kepada media, mengaku tidak mengetahui adanya rencana PHK.
Diketahui, Grab yang menyediakan layanan ojek daring dan pengiriman makanan di Asia Tenggara, pada Februari lalu memperkirakan pendapatan 2023 akan mencapai atau melampaui target.
Namun, Bloomberg melaporkan bahwa Grab belum mencapai keuntungan karena pengeluarannya untuk pertumbuhan dan persaingan dari kompetitor seperti GoTo Group di Indonesia, cukup membebani harga.
Saham Grab merosot sekitar 70 persen sejak debut pasar sahamnya di New York pada akhir 2021, meskipun telah mengurangi kerugiannya dan berjanji untuk melaporkan laba berdasarkan penyesuaian pada kuartal terakhir tahun ini.
Senator Sultan Minta Pemerintah Tetapkan Aturan Komisi Maksimal Kemitraan Food Platform-UMKM
Grab PHK Karyawan Ojek Daring
