Minggu, 28/04/2024 12:24 WIB

Waspada, Kutil Kelamin Dapat Transformasi Menjadi Penyakit Ganas

Waspada, Kutil Kelamin Dapat Transformasi Menjadi Penyakit Ganas

Ilustrasi organ intim wanita.(Foto : Google)

Jurnas.com - Kutil kelamin (genital warts) atau kondiloma akuminata masih kerap disepelekan, Padahal, sekitar 50% dari kasusnya bisa bertransformasi menjadi penyakit yang ganas seperti kanker serviks.

Sangat penting bagi masyarakat, khususnya kaum perempuan, untuk memahami bagaimana mencegah munculnya kutil kelamin dan bagaimana menanganinya jika sudah terjadi. Salah satu kunci penanganannya yaitu vaksin HPV, yang memiliki peran besar baik sebelum dan sesudah mengalami Kutil Kelamin.

Dr. Anthony Handoko, CEO Klinik Pramudia dalam sambutannya mengatakan,  saat ini Kutil Kelamin menjadi Infeksi Menular Seksual (IMS) yang paling banyak ditemukan pada praktik sehari-hari.

“Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Klinik Pramudia, karena hampir semua yang datang untuk berobat sudah dalam kondisi tahap lanjut karena kurang aware, sulit untuk jujur dan terbuka, serta belum punya kesiapan mental untuk melakukan pengobatan,” kata dr.Anthony.

Kutil Kelamin, yang diakibatkan oleh Human Papilloma Virus (HPV), meskipun umum terjadi, namun memberikan efek tidak hanya sakit fisik tetapi juga mental penderitanya.

Dr. Amelia Setiawati Soebyanto, Dokter Spesialis Dermatologi Venereologi mengatakan bahwa transmisi atau penularan kutil kelamin ini sebagian besar melalui hubungan atau kontak seksual antara kulit dengan kulit maupun dengan mukosa yang basah dan lembab.

Ia kembali menambahkan, virus ini juga dapat ditularkan dari ibu ke anak saat melahirkan. Meskipun jarang terjadi, kontak langsung maupun tidak langsung melalui benda-benda yang terkontaminasi dengan HPV (fomites) juga dapat mengakibatkan transmisi HPV.

Masa inkubasi kutil kelamin berkisar 2 minggu hingga 9 bulan dan kelainan kulit dan mukosa umumnya akan mulai nampak 2-3 bulan setelah kontak.

“Bentuk kutil akan berbeda tergantung pada lokasinya. Bentuk yang menyerupai kembang kol dapat ditemukan pada area mukosa yang hangat, lembab dan tidak berambut seperti di sekitar labia minora dan liang vagina. Kemudian bentuk bintil keabuan gelap pada umumnya dapat ditemukan pada batang penis, area sekitar anus dan perineum,” jelas dr. Amel.

Kutil kelamin tentu bisa dicegah, khususnya lewat langkah pertama yaitu vaksin HPV.

“Ini yang disebut life before genital warts, perlu ada pertahanan yang kuat. Vaksin HPV memiliki efektivitas yang sangat tinggi dalam mencegah infeksi HPV pada serviks bila diberikan sebelum terjadi paparan terhadap virus, tepatnya sebelum aktif secara seksual (usia 9-12 tahun),” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, dr. Yustin Sumito, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin menyatakan, kekambuhan dan kesembuhan kutil kelamin pada dasarnya tergantung pada bagaimana seseorang menjalani kehidupannya after genital warts, bagaimana pasien patuh terhadap pengobatan, bagaimana status imunodefisiensi, serta melakukan tindakan preventif agar tidak terjadi kekambuhan. Namun secara umum, pasien dengan kutil kelamin menunjukkan respon terhadap terapi dalam kurun waktu 3 bulan.

“Seperti yang sudah dijelaskan, vaksin sangat penting sebagai pencegahan kutil kelamin. Namun vaksin juga tidak kalah pentingnya bahkan setelah seseorang sudah pernah mengalami kutil kelamin. Beberapa studi menyarankan, agar vaksin HPV bisa diberikan sebagai pencegahan, dan sebagai terapi tambahan setelah infeksi HPV (atau kutil kelamin) sudah bersih dan telah mendapatkan pengobatan yang optimal. Hal ini bisa memperkuat imun pasien, sehingga menurunkan angka kekambuhkan,” tambahnya.

Laju kekambuhan juga masih mencapai sekitar 42.67%. Kekambuhan kutil kelamin sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari faktor host (usia, jenis kelamin, status pernikahan, latar belakang budaya, kebiasaan hidup sehari-hari, kehidupan seksual, dll.); faktor terkait virus HPV, dan faktor lain terkait kutil itu sendiri. Tatalaksana untuk mencegah terjadinya kekambuhan ini juga masih dinilai sebagai proses yang memakan banyak waktu dan biaya.

“Pada intinya, evaluasi berkala dan edukasi yang baik dalam bentuk konseling pasien merupakan hal yang harus dilakukan oleh klinisi untuk mencegah terjadinya kekambuhan. Selain itu, vanksin sebelum dan sesudah terjadinya kutil kelamin juga tidak kalah penting, hal ini tentu untuk lebih menjaga tubuh agar mampu menangkal virus HPV di kemudian hari,” tutupnya.

KEYWORD :

Kutil Kelamin Vaksin HPV Menular




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :