Sabtu, 04/05/2024 01:36 WIB

AS Umumkan Paket Senjata Baru untuk Ukraina Senilai Rp 4,3 Triliun

Jelang serangan tersebut, militer Ukraina dilaporkan mengalami kekurangan amunisi, bahkan paket bantuan terbaru tersebut kemungkinan tidak akan banyak membantu mengatasi masalah tersebut.

Penerbang AS menggunakan forklift untuk memindahkan peluru 155 mm yang akhirnya menuju Ukraina, di Pangkalan Angkatan Udara Dover, Delaware, 29 April 2022 29 April 2022 (AP / Alex Brandon)

JAKARTA, Jurnas.com - Pentagon mengumumkan paket senjata senilai $300 juta atau setara Rp 4,3 triliun untuk Ukraina pada Rabu (3/5), menjelang serangan musim semi yang telah lama dijanjikan oleh pasukan Kiev.

Jelang serangan tersebut, militer Ukraina dilaporkan mengalami kekurangan amunisi, bahkan paket bantuan terbaru tersebut kemungkinan tidak akan banyak membantu mengatasi masalah tersebut.

Paket tersebut adalah tahap ke-37 bantuan militer yang diberikan ke Ukraina oleh Amerika Serikat (AS) sejak Agustus 2021. Jumlah total bantuan militer yang diberikan ke Kiev oleh Washington sejak operasi militer Rusia di Ukraina dimulai Februari lalu itu sudah mencapai $35,7 miliar.

Menurut  pernyataan dari Pentagon, paket tersebut termasuk amunisi untuk sistem artileri roket HIMARS Ukraina yang disediakan oleh AS, howitzer 155mm dan peluru artileri, peluru mortir, peluru kendali kawat, peluru kendali anti-tank bahu, dan roket Hydra-70, yang sering ditembakkan dari helikopter tempur.

Sejak Januari, AS tidak lagi mengungkapkan berapa banyak dari setiap jenis amunisi yang termasuk dalam paket senjatanya. Sebagai gantinya, jumlah total setiap peralatan yang disediakan hingga saat ini dicatat pada lembar fakta tambahan yang dilampirkan pada setiap pernyataan dari Pentagon.

Ukraina diberikan lebih dari setengah juta peluru 155mm pada 20 Maret, sehingga jumlah total yang diberikan sejak Februari lalu menjadi 1,5 juta. Namun, paket senjata Rabu adalah tahap ketiga persenjataan yang diumumkan sejak tanggal itu, dan setiap lembar fakta sejak itu mencatat bahwa Ukraina telah menerima lebih dari 1.500.000 peluru artileri 155mm.

Kecepatan pengiriman ini jauh dari 356.400 putaran per bulan yang dibutuhkan Ukraina untuk menembakkan senjata yang disediakan Barat dengan kapasitas penuh, menurut Menteri Pertahanan Ukraina Aleksey Reznikov.

Ukraina telah bersiap untuk serangan terhadap pasukan Rusia selama beberapa bulan, dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy menyatakan pada hari Rabu bahwa operasi itu akan segera dimulai.

Namun, dokumen Pentagon yang baru-baru ini bocor menunjukkan bahwa amunisi dapat menghambat serangan, dan sebuah laporan oleh Politico bulan lalu mengklaim bahwa di balik pintu tertutup, pemerintahan Biden khawatir operasi yang banyak dibanggakan itu akan gagal.

Posisi Rusia pada pengiriman senjata Barat tetap tidak berubah, dengan pejabat Kremlin berulang kali memperingatkan bahwa dengan mempersenjatai Ukraina, negara-negara Barat telah menjadikan diri mereka sebagai peserta de-facto dalam konflik tersebut.

Juru bicara Kremlin ,Dmitry Peskov menyatakan bulan lalu bahwa tidak ada jumlah senjata asing yang akan memengaruhi hasil akhir dari operasi khusus.

Sumber: RT

KEYWORD :

Bantuan Militer Ukraina Pentagon Amerika Serikat Rusia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :